Ketahui Bagaimana Proses Labeling Bali Menggunakan Kreta Bali Smita!
Diposting pada Oktober 18, 2023 oleh Nur Wachda Mihmidati
Labeling menjadi hal yang wajib untuk angkutan pariwisata saat ini. Angkutan pariwisata yang andal dan berkualitas adalah kunci untuk memberikan pengalaman wisata yang memuaskan dan aman. Di tengah pesona eksotis Bali, menjaga standar tertinggi dalam industri angkutan pariwisata adalah suatu keharusan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya pelabelan angkutan pariwisata dan bagaimana menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan menggunakan Fleet Management System dari TransTRACK dapat membawa industri ini ke tingkat berikutnya.
Bali, sebagai salah satu destinasi wisata terkenal di dunia, menarik ribuan pengunjung setiap tahun. Namun, untuk menjaga reputasi pulau ini sebagai surga pariwisata, penting untuk memastikan bahwa setiap perjalanan adalah pengalaman yang aman, nyaman, dan bermutu. Itulah mengapa pelabelan angkutan pariwisata dan penggunaan teknologi mutakhir dalam manajemen keselamatan menjadi semakin penting.
Kreta Bali Smita, satu-satunya program pelabelan yang membawa pengalaman pariwisata di Bali ke puncak kualitas, telah memperkenalkan era baru dalam industri angkutan pariwisata di pulau ini. Di tengah keindahan alam, budaya, dan kegembiraan Bali, program pelabelan ini membawa standar yang lebih tinggi, keselamatan yang tak tertandingi, dan pengalaman yang lebih baik untuk wisatawan.
Mari kita menjelajahi mengapa pelabelan sangat relevan dan bagaimana sistem manajemen keselamatan dapat membantu mengubah setiap perjalanan menjadi petualangan yang tak terlupakan.
Proses Labeling Angkutan Pariwisata
Proses labeling angkutan pariwisata adalah tahap penting dalam mengidentifikasi dan mengakui kendaraan yang diizinkan untuk melayani wisatawan. Labeling ini membantu dalam memastikan bahwa kendaraan tersebut memenuhi standar keselamatan dan kualitas tertentu sehingga dapat memberikan pengalaman yang aman dan nyaman bagi para pelancong. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses labeling angkutan pariwisata:
Proses Labeling: 1. Registrasi
Pemohon dapat melakukan registrasi pembuatan akun sebagai langkah awal untuk mengikuti program pelabelan Kreta Bali Smita.
Proses Labeling: 2. Verifikasi Perusahaan
Pemohon akan diminta melakukan verifikasi data perusahaan sebagai bentuk permohonan pembuatan akun.
Proses Labeling: 3. Input Data Kendaraan
Pemohon dapat memasukkan data-data kendaraan yang akan mengikuti program pelabelan. Input data ini hanya dilakukan sekali dan data kendaraan akan tersimpan di dalam sistem.
Proses Labeling: 4. Penilaian Mandiri
Pemohon dapat melakukan penilaian mandiri terhadap kendaraan-kendaraan yang akan mengikuti program pelabelan sebelum mengajukan permohonan audit.
Proses Labeling: 5. Pengajuan Audit
Pemohon dapat melakukan pengajuan audit apabila kendaraan-kendaraan terkait sudah sesuai kriteria saat penilaian mandiri. Pengajuan ini dilakukan dengan mengunduh dan mengisi form permohonan dan mengunggah kembali form tersebut dalam sistem pelabelan.
Proses Labeling: 6. Agreement
Pemohon dapat mendatangi dokumen agreement dan mengunggah dokumen yang telah ditandatangani pada sistem pelabelan.
Proses Labeling: 7. Menerima Jadwal Audit
Pemohon dapat menerima jadwal audit yang telah ditentukan oleh lembaga sertifikasi pada menu Jadwal Assessment
Proses Labeling: 8. Proses Audit
Pemohon akan diberikan informasi apabila akan dilakukan audit sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pemohon dapat melihat status proses audit pada menu Jadwal Assessment.
Proses Labeling: 9. Unggah Bukti Pembayaran
Pemohon dapat mengunggah bukti pembayaran apabila status telah berubah menjadi Menunggu Pembayaran.
Proses Labeling: 10. Penetapan Label & Sertifikat
Pemohon dapat melihat hasil audit, label, dan sertifikat pada menu Hasil Assessment.
Mengapa Dilakukan Labeling Angkutan Pariwisata di Bali?
Pelabelan angkutan pariwisata di Bali, seperti di banyak daerah pariwisata lainnya di seluruh dunia, dilakukan dengan tujuan untuk memastikan keselamatan, kualitas, dan pengalaman yang baik bagi para wisatawan. Beberapa alasan utama mengapa pelabelan angkutan pariwisata di Bali dilakukan termasuk:
- Menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Umum pada Kendaraan Bermotor Umum Bukan Trayek.
- Penyelenggaraan Angkutan Umum Untuk Keperluan Pariwisata di Provinsi Bali Dalam Kerangka Nangun Sat Kerthi Loka Bali Menuju Era Baru di Bali.
- Mengakhiri praktik kartel dan sindikat pariwisata yang mengenakan komisi (biaya) yang tidak wajar kepada penyedia jasa transportasi.
- Mengurangi angka kecelakaan lalu lintas sehingga meningkatkan produktivitas.
Sedangkan untuk tujuan lainnya yaitu:
Keselamatan Wisatawan
Pelabelan memastikan bahwa kendaraan yang digunakan untuk melayani wisatawan di Bali memenuhi standar keselamatan yang ketat. Ini mencakup pemeriksaan teknis berkala untuk memastikan bahwa kendaraan dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan.
Kualitas Layanan
Labeling juga memastikan bahwa kendaraan yang digunakan untuk pariwisata memenuhi standar kualitas tertentu. Ini termasuk kebersihan kendaraan, kenyamanan, dan fasilitas yang diperlukan untuk memberikan pengalaman yang nyaman kepada wisatawan.
Perlindungan Lingkungan
Dalam beberapa kasus, labeling angkutan pariwisata juga dapat berfokus pada aspek lingkungan, seperti penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan atau mengikuti regulasi tentang emisi gas buang.
Pengawasan dan Pengendalian
Melalui pelabelan, pemerintah atau otoritas pariwisata di Bali dapat mengawasi dan mengendalikan industri angkutan pariwisata dengan lebih baik. Ini membantu mencegah praktik ilegal, penggunaan kendaraan yang tidak aman, atau penyalahgunaan oleh operator.
Mengidentifikasi Angkutan Pariwisata yang Sah
Labeling membantu pengunjung dan turis untuk mengidentifikasi angkutan pariwisata yang sah dan resmi, sehingga mereka dapat merasa lebih percaya diri dan aman saat menggunakan layanan tersebut.
Pengembangan Industri Pariwisata
Dengan memastikan kualitas dan keselamatan layanan, pelabelan juga mendukung pengembangan industri pariwisata di Bali. Pengunjung yang puas lebih mungkin untuk kembali atau memberikan rekomendasi positif kepada orang lain.
Dengan demikian, pelabelan angkutan pariwisata di Bali adalah alat penting dalam menjaga reputasi pulau ini sebagai tujuan pariwisata yang menarik dan aman. Selain itu, hal ini memberikan perlindungan kepada wisatawan dan juga membantu dalam meningkatkan pengalaman pariwisata secara keseluruhan.
Tingkatan Tier dan Keuntungan dari Labeling
Tingkatan tier dalam pelabelan angkutan pariwisata adalah sistem penilaian yang digunakan untuk mengklasifikasikan atau menggolongkan operator angkutan pariwisata berdasarkan kualitas dan standar layanan yang mereka sediakan. Setiap tingkatan tier, seperti Silver, Gold, dan Platinum, memiliki kriteria yang harus dipenuhi oleh operator untuk mencapai tingkatan tersebut. Berikut adalah tingkatan tier dan keuntungan dari pelabelan dalam tingkatan tersebut:
Tier Silver
- Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Penumpang Umum sesuai PM No. 85 / 2018
- Izin penyelenggaraan angkutan, sertifikat kompetensi pengemudi
- Fleet Management System
- Standar Pelayanan Minimal
Tier Gold
- Kriteria Silver Level
- Komitmen penerapan ISO 9001
- Fitur: ABS, sabuk keselamatan pada setiap kursi & fasilitas kenyamanan: Interior mewah, reclining seat, armrest, leg rest, bantal dan selimut, USB charger, toilet , ruang untuk merokok, WIFI, TV/LCD ,CCTV, DVD/MP3, parfum semprot otomatis, passenger on seat, personal AC dan headlight
Tier Platinum
- Kriteria Gold Level
- Penerapan SNI ISO 14001
- Komitmen penggunaan energi bersih dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)
- Kriteria interior: Leather seat mewah, mini bar, mini pantry, hiburan mini (playstation), massage chair, karaoke, sound system, fasilitas telephone, fasilitas android tablet, dan headset, serta fasilitas lainnya ( snack, audio video dalam 4 bahasa).
Sangat penting untuk menekankan peran sistem manajemen keselamatan, khususnya Fleet Management System dari TransTRACK dalam meningkatkan keselamatan dan kualitas layanan.
Dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan yang terpercaya seperti TransTRACK, operator angkutan pariwisata dapat memastikan bahwa mereka selalu mematuhi standar keselamatan tertinggi. Sistem ini membantu dalam pemantauan dan pelacakan kendaraan secara real-time, memastikan pemeliharaan yang tepat waktu, serta memberikan data yang berharga untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Untuk menghadirkan pengalaman wisata yang tak terlupakan, keselamatan adalah kunci. Melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan seperti Fleet Management System dari TransTRACK, kami dapat memastikan bahwa setiap perjalanan dengan kami adalah perjalanan yang aman dan berkualitas. Mulai terapkan sistem labeling bersama dengan TransTRACK!
Postingan Terbaru
Power Take Off, Bagaimana Cara Kerja Beserta Jenis-Jenisnya?
November 14, 2024Bensin Keluar dari Karburator, Perhatikan Cara Mengatasinya!
November 13, 2024Topik :
keamanan kendaraanperawatan kendaraan