Tanda-Tanda Ignition Coil Mengalami Kerusakan dan Cara Kerjanya

Ignition Coil

Ignition coil, atau koil pengapian, adalah komponen penting dalam sistem pengapian kendaraan bermotor yang bertugas mengubah tegangan rendah dari aki menjadi tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api di busi. Percikan api ini yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin, sehingga menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Simak artikel TransTRACK berikut untuk penjelasannya!

Apa fungsi dari ignition coil?

Fungsi utama dari ignition coil adalah mengubah tegangan rendah dari aki kendaraan menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk menghasilkan percikan api pada busi. Percikan api ini diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin, yang pada gilirannya menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.

Mengubah Tegangan Rendah Menjadi Tegangan Tinggi

Ignition coil menerima tegangan rendah (biasanya 12 volt) dari aki kendaraan dan meningkatkan tegangan ini menjadi ribuan volt melalui prinsip induksi elektromagnetik. Proses ini memungkinkan busi mendapatkan tegangan yang cukup tinggi untuk menghasilkan percikan api.

Mengirim Tegangan Tinggi ke Busi

Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil dikirim ke busi untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan. Percikan api ini membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder mesin.

Memastikan Pembakaran Optimal

Ignition coil memastikan bahwa busi menghasilkan percikan api yang kuat dan konsisten dengan menyediakan tegangan tinggi yang cukup. Pembakaran yang efisien dan lengkap dari campuran bahan bakar dan udara meningkatkan performa mesin dan efisiensi bahan bakar.

Mengurangi Emisi

Dengan pembakaran yang efisien, komponen ini membantu mengurangi emisi gas buang yang berbahaya. Ini penting untuk menjaga sistem pembakaran bekerja dengan baik dan ramah lingkungan.

Mengoptimalkan Kinerja Mesin

Ignition coil yang berfungsi dengan baik membantu mesin beroperasi dengan lancar dan efisien. Kerusakan atau kegagalan komponen ini dapat menyebabkan mesin misfire, kesulitan saat dihidupkan, dan penurunan performa secara keseluruhan.

Bagaimana cara kerja ignition coil?

Cara kerja komponen ini melibatkan beberapa langkah yang berhubungan dengan prinsip induksi elektromagnetik untuk mengubah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk percikan api pada busi. Berikut adalah penjelasan detail mengenai cara kerja komponen ini:

Tegangan Rendah Masuk

Ignition coil menerima tegangan rendah (biasanya 12 volt) dari aki kendaraan. Tegangan ini masuk ke kumparan primer ignition coil.

Kumparan Primer

Tegangan rendah mengalir melalui kumparan primer, yang terdiri dari sejumlah lilitan kawat. Aliran arus listrik melalui kumparan primer ini menghasilkan medan magnet di sekitar kumparan.

Pembentukan Medan Magnet

Saat arus listrik mengalir melalui kumparan primer, medan magnet terbentuk di sekitar kumparan tersebut. Medan magnet ini adalah kunci dalam proses induksi elektromagnetik.

Pemutusan Arus pada Kumparan Primer

Ketika arus listrik pada kumparan primer diputus secara tiba-tiba (biasanya oleh sakelar pengapian atau komponen elektronik dalam sistem pengapian modern), medan magnet yang telah terbentuk menghilang secara mendadak.

Induksi Tegangan pada Kumparan Sekunder

Perubahan mendadak dalam medan magnet ini menginduksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder yang memiliki jumlah lilitan jauh lebih banyak daripada kumparan primer. Prinsip ini dikenal sebagai induksi elektromagnetik.

Tegangan Tinggi Keluar

Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder (bisa mencapai ribuan volt) dikirim melalui kabel pengapian ke busi. Tegangan tinggi ini menyebabkan busi menghasilkan percikan api yang kuat.

Percikan Api pada Busi

Percikan api yang dihasilkan oleh busi membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder mesin. Pembakaran ini menghasilkan tenaga yang menggerakkan piston dan akhirnya menggerakkan kendaraan.

Apa saja jenis ignition coil?

Ada beberapa jenis ignition coil yang digunakan dalam sistem pengapian kendaraan, masing-masing dengan desain dan cara kerja yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga jenis komponen ini:

Coil-on-Plug (COP)

Coil-on-Plug (COP) adalah jenis di mana setiap busi memiliki koil sendiri yang dipasang langsung di atasnya. Sistem ini menghilangkan kebutuhan akan kabel pengapian panjang, meningkatkan efisiensi pengapian dan memungkinkan desain mesin yang lebih rapi.

Distributor-Based Ignition Coil

Jenis distributor-based menggunakan satu koil untuk menghasilkan tegangan tinggi yang kemudian didistribusikan ke beberapa busi melalui distributor. Sistem ini lebih umum pada kendaraan yang lebih tua dan memerlukan kabel pengapian untuk menghubungkan koil ke distributor dan busi.

Waste Spark Ignition Coil

Jenis waste spark menggunakan satu koil untuk dua busi yang berbeda, menghasilkan percikan api di kedua busi secara bersamaan. Sistem ini memungkinkan pengapian yang lebih efisien dengan mengurangi jumlah koil yang dibutuhkan, meskipun salah satu percikan api terjadi pada langkah pembuangan yang tidak mempengaruhi kinerja mesin.

Apa saja tanda-tanda ignition coil rusak?

Berikut adalah tanda-tanda komponen ini rusak yang perlu diperhatikan:

Mesin Sulit Dihidupkan

Jika komponen ini rusak, mesin mungkin sulit dihidupkan atau tidak bisa dihidupkan sama sekali. Hal ini disebabkan oleh kurangnya percikan api yang diperlukan untuk memulai pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder.

Performa Mesin Menurun

Ignition coil yang rusak dapat menyebabkan mesin berjalan tidak stabil, terasa kehilangan tenaga, atau mengalami misfire. Ini karena busi tidak mendapatkan tegangan tinggi yang cukup untuk menghasilkan percikan api yang kuat dan konsisten.

Konsumsi Bahan Bakar Meningkat

Kerusakan pada komponen ini dapat menyebabkan pembakaran yang tidak efisien, sehingga mesin harus bekerja lebih keras dan menggunakan lebih banyak bahan bakar. Akibatnya, konsumsi bahan bakar meningkat, yang dapat terlihat dari berkurangnya efisiensi bahan bakar.

Check Engine Light Menyala

Sistem diagnosis kendaraan (OBD) dapat mendeteksi masalah pada ignition coil dan menyalakan lampu check engine di dashboard. Kode kesalahan yang terkait dengan pengapian akan disimpan di komputer kendaraan, yang dapat dibaca oleh teknisi untuk mengidentifikasi masalahnya.

Kerusakan pada ignition coil dapat menyebabkan berbagai masalah seperti mesin sulit dihidupkan, penurunan performa mesin, peningkatan konsumsi bahan bakar, dan menyalanya lampu check engine. Memahami tanda-tanda kerusakan ignition coil dan melakukan perawatan rutin sangat penting untuk menjaga kinerja kendaraan Anda.

Untuk memastikan kendaraan Anda selalu dalam kondisi terbaik, pertimbangkan menggunakan Vehicle Maintenance System dari TransTRACK. Sistem ini membantu Anda memonitor kondisi komponen penting seperti ignition coil, menjadwalkan perawatan rutin, dan mencegah kerusakan sebelum terjadi. Dengan TransTRACK, Anda dapat menghemat waktu, biaya, dan menjaga kendaraan tetap andal dan efisien. Mulai gunakan TransTRACK!

Topik :

mesin kendaraan

Rekomendasi Artikel