Kenali Apa itu CBM (Kubik Meter) dan Fungsinya dalam Industri Pengiriman Kargo
Diposting pada November 9, 2023 oleh Nur Wachda Mihmidati
Dalam dunia logistik dan pengiriman, mungkin Anda pernah mendengar tentang istilah “CBM” atau “Cubic Meter” (Meter Kubik). Cubic Meter adalah istilah dalam dunia kargo dan logistik yang memiliki peran penting. Salah satu fungsinya adalah untuk menentukan tarif atau biaya pengiriman.
Untuk menentukan nilai total Cubic Meter diperlukan rumus tertentu. Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengetahui bagaimana cara menghitungnya, simak artikel TransTRACK berikut. Dalam artikel ini akan dijelaskan secara lengkap tentang apa itu CBM, mengapa CBM penting dalam layanan kargo, serta cara menghitungnya. Langsung saja kita mulai pembahasannya!
Apa itu CBM (Cubic Meter)?
CBM adalah singkatan dari “Cubic Meter” atau dalam bahasa Indonesia disebut “Meter Kubik”. Cubic Meter merupakan satuan ukuran volume yang digunakan dalam industri kargo dan pengiriman atau logistik. Cubic Meter mengukur seberapa besar barang yang dapat diangkut dalam satu meter kubik. Dalam istilah sederhana, Cubic Meter adalah cara mengukur berapa banyak ruang yang akan diisi oleh barang-barang dalam satu meter kubik.
Berbeda dengan pengiriman biasa, pengukuran Cubic Meter umumnya digunakan pada industri kargo atau pengiriman dengan peti kemas yang lebih mengutamakan volume daripada berat barang. Jadi, pengukuran Cubic Meter tidak bisa diterapkan dalam semua jenis pengiriman barang.
Fungsi CBM dalam Industri Kargo
Sebagai konsep pengukuran volume, Cubic Meter memiliki beberapa fungsi penting dalam layanan kargo:
Pengukuran Volume yang Akurat
Salah satu fungsi CBM yang paling dasar adalah sebagai alat untuk mengukur volume barang dengan lebih akurat. Dalam industri kargo, seringkali barang diklasifikasikan berdasarkan volume daripada beratnya. Ini sangat penting ketika Anda ingin mengetahui berapa banyak barang yang dapat diangkut dalam kendaraan atau kontainer tertentu.
Perencanaan Kapasitas dan Penggunaan Ruang
CBM memungkinkan perusahaan kargo merencanakan kapasitas penyimpanan dan pengiriman dengan lebih efisien. Dengan mengetahui berapa banyak barang yang dapat diangkut dalam satu Meter Kubik, perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan ruang di gudang dan dalam kontainer pengiriman.
Penghitungan Biaya Pengiriman
Fungsi CBM yang sangat penting adalah untuk menghitung biaya pengiriman kargo. Banyak perusahaan kargo mengenakan biaya berdasarkan volume barang yang dikirim. Ini berarti, bahkan jika barang Anda memiliki berat ringan, tetapi volume besar (tinggi dalam Cubic Meter), biaya pengiriman dapat lebih tinggi daripada barang dengan berat yang sama tetapi volume lebih kecil.
Pengelolaan Stok yang Lebih Baik
Dalam bisnis kargo yang melibatkan penyimpanan dalam gudang, pemahaman tentang Cubic Meter sangat penting. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola stok dengan lebih baik, menentukan berapa banyak ruang yang dibutuhkan untuk stok tertentu, dan mengoptimalkan penggunaan gudang.
Cara Menghitung CBM
Menghitung Cubic Meter mungkin terlihat rumit, tetapi sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu mengukur panjang, lebar, dan tinggi barang Anda dalam meter. Kemudian, Anda mengalikan ketiga dimensi ini untuk mendapatkan hasil dalam meter kubik. Rumusnya adalah:
Cubic Meter = Panjang (m) x Lebar (m) x Tinggi (m)
Misalnya, jika barang Anda memiliki panjang 2 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 1 meter, perhitungannya adalah:
Cubic Meter = 2m x 1,5m x 1m = 3 m3
Kemudian, untuk mentotal jumlah CBM dari semua barang yang akan dikirimkan gunakanlah rumus ini:
Total CBM = CBM x Jumlah Barang
Misalnya Anda memiliki 10 kotak barang dengan volume yang sama, maka hasilnya adalah:
Total CBM = 3 x 10 = 30 m3
Lalu bagaimana jika ada beberapa barang tidak memiliki volume yang sama? Tidak perlu bingung, Anda hanya perlu menambahkannya saja. Sebagai contoh, Anda memiliki 5 kotak barang dengan masing-masing volume 2 m3, 3 m3, 5 m3, 8m3, 7m3. Maka hasil total CBM nya adalah:
2 + 3 + 5 + 8 + 7= 25 m3
Sederhana, bukan?
1 CBM Berapa KG?
Pertanyaan ini sering muncul ketika berbicara tentang CBM. Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti karena 1 CBM tidak setara dengan berat tertentu. Sebagai gantinya, 1 CBM berapa KG akan tergantung pada berat jenis barang yang Anda kirim. Berat jenis adalah berat per unit volume dan dihitung dalam KG per Meter Kubik.
Untuk menghitung berat sebenarnya (KG) dari 1 CBM, Anda perlu tahu berat jenis barang tersebut. Dengan rumus:
Berat (KG) = CBM x Berat Jenis (KG/Meter Kubik)
Contoh, jika berat jenis barang Anda adalah 250 KG/Meter Kubik, maka 1 CBM dari barang tersebut akan memiliki berat sekitar 250 KG.
Dengan pemahaman tentang CBM dan berat jenis, Anda dapat lebih akurat dalam menghitung berat sebenarnya dari volume barang.
Sekarang, Anda memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang Cubic Meter dan bagaimana fungsi serta pengaruhnya pada layanan kargo, bukan?. Dengan pemahaman ini, Anda dapat mengelola kargo dengan lebih efisien dan menghitung biaya pengiriman dengan lebih tepat.
Dalam dunia logistik modern, teknologi semakin mendukung efisiensi dalam manajemen kargo. Salah satu alat yang dapat membantu Anda melacak dan mengelola pengiriman adalah Cargo Tracker dari TransTRACK. Alat ini dirancang untuk memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap pengiriman Anda.
Anda mungkin bertanya, “Apa hubungannya antara Cargo Tracker dengan Cubic Meter?” Nah, alat pelacakan kargo ini dapat membantu Anda memantau penggunaan ruang dan memastikan barang yang dikirim sesuai dengan estimasi CBM yang dihitung. Dengan demikian, Anda dapat mengoptimalkan penggunaan ruang penyimpanan dan mengurangi risiko biaya pengiriman yang tidak terduga.
Cargo Tracker adalah solusi yang praktis untuk memantau pengiriman Anda. Alat ini memiliki fitur-fitur seperti pelacakan real-time, notifikasi, dan analisis data yang dapat membantu mengelola kargo dengan lebih efisien.
Jadi, bagaimana alat ini berfungsi dalam konteks CBM? Alat pelacakan ini memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap pengiriman barang, termasuk informasi tentang seberapa besar volume yang ditempati oleh barang Anda. Anda dapat memantau pengiriman dalam waktu nyata dan mengidentifikasi jika ada perubahan dalam volume yang dikirim. Dengan begitu, Anda dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan, seperti merencanakan ulang pengiriman atau mengoptimalkan penggunaan ruang penyimpanan.
Cukup sekian pembahasan kali ini, semoga informasi ini bermanfaat dalam bisnis dan aktivitas kargo Anda.
Postingan Terbaru
Power Take Off, Bagaimana Cara Kerja Beserta Jenis-Jenisnya?
November 14, 2024Bensin Keluar dari Karburator, Perhatikan Cara Mengatasinya!
November 13, 2024Topik :