Peningkatan Efisiensi Rantai Pasokan dengan AR dan VR di 2024
Diposting pada Agustus 22, 2024 oleh Nur Wachda Mihmidati
Pada tahun 2024, pasar Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) di Indonesia diperkirakan akan menghasilkan pendapatan sebesar US$397,7 juta, dengan proyeksi pertumbuhan tahunan sebesar 9,78% hingga mencapai US$634,2 juta pada tahun 2029. Dominasi perangkat lunak AR, yang menghasilkan US$123,8 juta pada 2024, menunjukkan potensi besar dalam aplikasi untuk manajemen rantai pasokan. Teknologi AR dapat mempermudah pelatihan, pemeliharaan, dan pengelolaan inventaris, sementara VR menawarkan simulasi dan perancangan yang membantu dalam optimasi rantai pasokan.
Jumlah pengguna AR & VR di Indonesia diperkirakan akan mencapai 145,0 juta pada 2029, dengan tingkat penetrasi yang meningkat dari 47,0% pada 2024 menjadi 50,0% pada 2029. Meskipun data yang ada hanya mencakup pendapatan B2C, teknologi AR & VR juga memiliki potensi besar dalam sektor B2B, termasuk aplikasi dalam rantai pasokan. Dengan ARPU yang diproyeksikan sebesar US$3,0, adopsi teknologi ini dapat mempercepat transformasi digital dalam manajemen rantai pasokan, menawarkan inovasi dan efisiensi yang signifikan dalam operasional perusahaan.
Penggunaan AR dan VR dalam Proses Rantai Pasokan
Beberapa penggunaan AR dan VR telah diterapkan pada proses rantai pasokan. Salah satunya yang diterapkan pada DHL untuk proses pemilihan pesanan ataupun Amazon untuk pemantauan produk mereka.
AR untuk Proses Pemilihan Pesanan
Pada tahun 2020, penyedia logistik DHL menemukan bahwa sekitar 20% dari total biaya logistik mereka berasal dari kegiatan pengemasan, penyimpanan, dan pengelolaan formulir. Menyadari tingginya biaya dan waktu yang dihabiskan dalam proses ini, DHL memutuskan untuk mencari solusi untuk meningkatkan efisiensi di gudang mereka, khususnya dalam hal pemilihan dan pengemasan barang.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, DHL memutuskan untuk menguji teknologi wearable VR dan AR di salah satu gudang mereka di Belanda. Dengan menggunakan kacamata pintar dan teknologi AR lainnya, mereka dapat meningkatkan efisiensi proses pemilihan barang sekitar 25%. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi AR tidak hanya mempercepat proses operasional, tetapi juga secara signifikan mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas di gudang. Hasil pengujian ini mendorong DHL untuk mempertimbangkan implementasi yang lebih luas dari teknologi AR dalam operasi gudang mereka di berbagai lokasi.
VR dan AR untuk Pemodelan Prediktif
Perusahaan besar seperti Amazon menggunakan VR dan AR untuk memantau fasilitas produksi dan gudang dari jarak jauh. Teknologi ini memungkinkan manajer untuk memeriksa kondisi fasilitas secara real-time dan memastikan proses berjalan sesuai rencana, bahkan saat tidak berada di lokasi, terutama dalam situasi gangguan rantai pasokan seperti bencana alam.
VR untuk Proses Pengiriman
VR digunakan untuk menampilkan informasi penting di kaca depan kendaraan pengiriman, seperti rute alternatif, jalan yang terblokir, dan status muatan. Teknologi ini mengurangi kebutuhan untuk memeriksa perangkat genggam, meningkatkan keselamatan, dan efisiensi. Contohnya, VR memungkinkan pengemudi untuk memantau suhu muatan yang dikendalikan suhu tanpa perlu berhenti untuk memeriksa kondisi di belakang truk.
VR untuk Verifikasi Pengiriman yang Aman
Teknologi VR dan pengenalan wajah juga digunakan untuk verifikasi identitas penerima saat pengiriman. Misalnya, foto penerima dapat disimpan dalam database perusahaan dan digunakan untuk mencocokkan wajah penerima saat pengiriman, menggantikan metode tanda tangan yang dapat dipalsukan dan meningkatkan keamanan pengiriman.
AR dan VR untuk Pengalaman Pelanggan
Ikea sebagai perusahaan ritel, meluncurkan aplikasi AR dan VR untuk memungkinkan pelanggan melihat furniture dalam ruang mereka sendiri sebelum membeli. Aplikasi seperti Ikea Place memungkinkan pengguna menggunakan kamera ponsel untuk menempatkan item furniture di ruang mereka secara virtual, memudahkan keputusan pembelian. Selain itu, beberapa perusahaan menggunakan headset VR untuk memungkinkan pelanggan menjelajahi lorong di toko ritel dan gudang secara virtual.
Penggunaan VR untuk Pelatihan Karyawan
Walmart meluncurkan penggunaan teknologi VR untuk pelatihan karyawan di Walmart Academies pada tahun 2017. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan pelatihan dengan menciptakan simulasi realistis dari skenario ritel yang kompleks, seperti Black Friday atau mengelola inventaris.
Walmart melaporkan bahwa penggunaan VR telah melatih lebih dari 1 juta karyawan. Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dengan VR meningkatkan retensi materi pelatihan sekitar 10-15% dibandingkan dengan metode pelatihan tradisional.
Penggunaan VR untuk Pelatihan Pengemudi
UPS mengimplementasikan VR dalam pelatihan pengemudi untuk mensimulasikan situasi mengemudi yang kompleks tanpa risiko nyata. VR digunakan untuk melatih pengemudi dalam skenario menghindari pejalan kaki, menangani kondisi cuaca buruk, dan manajemen muatan.
Penggunaan VR di UPS memungkinkan pengurangan waktu pelatihan hingga 25% dan meningkatkan tingkat kelulusan pelatihan pengemudi baru sebesar 75%. Selain itu, tingkat kecelakaan pada pengemudi baru berkurang hingga 10% dalam tahun pertama setelah implementasi.
Penggunaan AR dalam Proses Perekrutan
L’Oréal menggunakan teknologi AR untuk memperbaiki proses perekrutan dengan memungkinkan calon karyawan mengalami simulasi lingkungan kerja secara virtual. Aplikasi AR ini memberikan wawasan tentang budaya perusahaan dan tugas pekerjaan sebelum kandidat diterima.
Implementasi AR membantu L’Oréal mengurangi waktu perekrutan hingga 30% dan meningkatkan kepuasan kandidat dalam proses perekrutan sebesar 20%. Selain itu, tingkat turnover karyawan baru berkurang sebesar 15% setelah penggunaan AR.
Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam rantai pasokan, dengan proyeksi pasar yang mencapai US$634,2 juta pada tahun 2029. Dengan penerapan AR dan VR yang terbukti mengoptimalkan manajemen inventaris, pelatihan, dan proses pengiriman, kini saatnya untuk mengadopsi teknologi ini dalam operasional Anda. TransTRACK sebagai Fleet Operation Optimizer dan Supply Chain Integrator dapat membantu Anda memanfaatkan AR dan VR untuk mencapai efisiensi maksimal dan keunggulan kompetitif. Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana solusi inovatif kami dapat mentransformasi rantai pasokan Anda dan mempercepat proses digitalisasi. Jangan lewatkan kesempatan untuk berada di depan dalam industri logistik dengan TransTRACK!
Postingan Terbaru
Perbedaan Aki Kering dan Basah Beserta Kelebihannya!
Desember 17, 2024Inovasi Teknologi Dual Camera: Memahami Fungsi dan Keunggulannya
Desember 16, 2024Topik :