Studi Kasus Strategi Manajemen Persediaan untuk Menghadapi Tantangan Pasar
Diposting pada September 19, 2024 oleh Nur Wachda Mihmidati
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, manajemen persediaan yang efisien menjadi kunci utama dalam mencapai keberhasilan operasional. Di sektor logistik, khususnya dalam pengelolaan gudang, tantangan yang dihadapi perusahaan semakin kompleks, terutama dengan meningkatnya permintaan dan ketidakpastian pasar. Di sinilah pentingnya mengadopsi sistem manajemen gudang yang canggih, seperti Warehouse Management System (WMS) dari TransTRACK. Sistem ini dirancang untuk memberikan solusi inovatif yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membantu perusahaan dalam merespons perubahan permintaan dengan cepat dan akurat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai fitur dan keunggulan WMS TransTRACK, serta bagaimana sistem ini dapat mengubah cara perusahaan mengelola inventaris dan rantai pasok mereka.
Optimalisasi Manajemen Persediaan Mengatasi Tantangan Stok dan Kerusakan
Pada distribusi rantai pasokan, tingginya tingkat persediaan sering kali disebabkan oleh ketidakcocokan antara perkiraan penjualan dan pengiriman dengan penjualan aktual. Tidak adanya proses periodik untuk meninjau dan memperbarui perkiraan tahunan berdasarkan umpan balik pasar memperburuk masalah ini. Sistem distribusi yang mendorong pasokan tanpa mempertimbangkan kebutuhan pasar juga menjadi faktor utama. Selain itu, stok keamanan yang dipertahankan di gudang sering kali jauh melebihi target yang telah disepakati, tanpa adanya sistem pemantauan yang efektif. Penjatahan stok juga dilakukan secara manual, yang memperlambat proses dan meningkatkan risiko kesalahan.
Persediaan barang yang lama, rusak, atau tidak laku juga bertambah karena tidak ada visibilitas yang jelas terhadap detail inventaris di seluruh titik stok. Pemantauan stok mati tidak dilakukan secara efektif, dan pencatatan stok yang bergerak lambat atau rusak tidak dilakukan secara akurat. Komunikasi terkait stok mati dilakukan secara manual, yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Selain itu, ketidaktepatan pencatatan inventaris diperparah oleh tidak adanya kebijakan yang jelas terkait rekonsiliasi periodik antara stok fisik dan catatan buku.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa perbaikan proses diimplementasikan. Sistem bin card diterapkan untuk setiap rak di pusat distribusi, dengan pelatihan kepada staf terkait pemeliharaan catatan. Proses rekonsiliasi stok fisik dan catatan buku secara periodik juga diwajibkan. Solusi TI diimplementasikan untuk mengotomatisasi perhitungan stok keamanan, komunikasi data stok, dan alokasi stok berdasarkan prinsip FIFO (First-In, First-Out). Proses perencanaan permintaan dan peramalan juga diperbarui agar lebih dinamis dan sesuai dengan kondisi pasar. Langkah-langkah tegas ditetapkan untuk menangani stok rusak dan stok mati, dengan tanggung jawab yang jelas.
Hasil dari langkah-langkah ini sangat signifikan. Dalam dua bulan, akurasi pencatatan inventaris mencapai 95%, dengan pengurangan tingkat stok dari 8,2 minggu menjadi 5,5 minggu di pusat distribusi, serta dari 6,5 minggu menjadi 4 minggu di gudang, termasuk stok rusak. Transparansi mengenai stok yang dapat dijual dan yang rusak meningkat, memungkinkan perencanaan permintaan dan alokasi stok yang lebih akurat. Penanganan stok rusak juga menjadi lebih baik, dengan penjualan stok rusak yang diselamatkan dengan harga diskon dan penghancuran produk yang tidak dapat digunakan secara tepat waktu. Selain itu, proporsi stok lama dan rusak berkurang, sehingga memastikan produk yang lebih segar di pasar.
Penyebab utama kelebihan persediaan mencakup praktik internal organisasi, kurangnya kepemilikan strategis, serta kebijakan yang tidak efektif dalam manajemen persediaan. Meski terdapat studi umum mengenai pengelolaan persediaan berlebih, pendekatan yang spesifik untuk setiap industri masih terbatas. Industri elevator, misalnya, memiliki jenis suku cadang yang bervariasi dengan siklus hidup yang berbeda, yang mempengaruhi cara pengelolaan persediaannya.
Strategi Efektif Mengurangi Persediaan Berlebih di Industri Elevator
Penyebab utama kelebihan persediaan di industri elevator antara lain adalah kesalahan data dalam parameter perencanaan, metode peramalan permintaan yang tidak tepat, kurangnya manajemen siklus hidup suku cadang, serta adanya silo fungsional dalam organisasi yang lebih mengutamakan kinerja tim tertentu. Untuk mengurangi persediaan berlebih, makalah ini menyarankan pendekatan strategis seperti penerapan kebijakan pembelian dalam volume besar, kebijakan logistik balik (reverse logistics), serta pengembalian barang oleh pelanggan. Selain itu, penggunaan big data dan analitik bisnis dianggap penting untuk meminimalkan kelebihan dan stok mati.
Strategi proaktif yang disarankan mencakup penerapan teknik peramalan permintaan yang sesuai, seperti metode Croston/SBA untuk barang-barang yang jarang dibutuhkan, serta pemanfaatan profil risiko untuk suku cadang yang mendekati akhir siklus hidupnya. Strategi reaktif yang direkomendasikan melibatkan model transshipment lateral, penjualan dengan diskon, dan pembongkaran suku cadang yang tidak lagi digunakan. Pendekatan ini terbukti berhasil mengurangi persediaan berlebih senilai lebih dari €3 juta dalam tiga tahun.
Manajemen persediaan berlebih harus menjadi fokus strategis dalam perencanaan inventaris atau optimalisasi rantai pasokan. Penerapan algoritma khusus dan kebijakan yang efektif dapat membantu mengurangi persediaan berlebih secara signifikan, khususnya dalam industri elevator.
Sebagai kesimpulan, manajemen persediaan yang efektif sangat penting untuk menghadapi tantangan ketidakpastian pasokan. Dengan menerapkan strategi manajemen berbasis data, perusahaan dapat mengoptimalkan proses penyimpanan, mengurangi ketidakpastian permintaan, serta meningkatkan efisiensi operasional. Di sini, Warehouse Management System (WMS) dari TransTRACK hadir sebagai solusi unggulan untuk membantu perusahaan menghadapi tantangan tersebut.
Warehouse Management System (WMS) dari TransTRACK dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional di dalam gudang. Berikut adalah beberapa keunggulan utamanya:
- Otomatisasi Proses Gudang: WMS TransTRACK mengotomatiskan berbagai proses, mulai dari penerimaan barang hingga pengiriman. Hal ini mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan meningkatkan kecepatan operasi.
- Pelacakan Inventaris yang Real-time: Dengan teknologi pemantauan waktu nyata, pengguna dapat melacak lokasi dan status inventaris secara akurat, sehingga mengurangi risiko kehabisan stok dan kelebihan inventaris.
- Optimasi Pengaturan Gudang: Sistem ini menawarkan solusi untuk pengaturan ruang gudang yang lebih baik, termasuk penempatan barang yang strategis berdasarkan frekuensi penjualan dan jenis produk. Ini meningkatkan efisiensi pengambilan dan penyimpanan.
- Integrasi Data: WMS TransTRACK dapat diintegrasikan dengan sistem lain dalam rantai pasokan, memberikan visibilitas dan data yang lebih baik bagi manajer untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
- Analisis Kinerja: Dengan fitur analitik yang canggih, sistem ini memberikan wawasan mendalam tentang kinerja operasional, membantu manajer untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengoptimalkan proses.
- Peningkatan Layanan Pelanggan: Dengan sistem yang lebih efisien, perusahaan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, seperti pengiriman yang lebih cepat dan akurasi yang lebih tinggi dalam pemrosesan pesanan.
Dengan WMS dari TransTRACK, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka, tetapi juga mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Investasikan dalam sistem kami untuk mengubah manajemen gudang Anda menjadi lebih efektif dan responsif terhadap permintaan pasar. Hubungi kami untuk demo atau informasi lebih lanjut!
Postingan Terbaru
Apa Saja Tugas, Fungsi, dan Aktivitas dari Inventory Control?
November 29, 2024Ciri, Penyebab, Biaya, dan Cara Mengganti Kampas Kopling Mobil
November 28, 2024Topik :