Bagaimana TransTRACK Membantu Mengelola dan Meminimalkan Biaya Demurrage
Diposting pada Juni 13, 2025 oleh Nur Wachda Mihmidati

Dalam dunia logistik B2B, pengelolaan waktu dan biaya menjadi kunci utama untuk menjaga kelancaran rantai pasok dan profitabilitas perusahaan. Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi adalah biaya demurrage—biaya tambahan yang muncul akibat keterlambatan pengembalian kontainer atau kendaraan. Memahami penyebab dan dampak demurrage sangat penting agar perusahaan dapat mengambil langkah strategis untuk menghindarinya dan menjaga efisiensi operasional. Simak pembahasan lengkapnya melalui artikel TransTRACK berikut ini!
Kenapa biaya demurrage jadi tantangan besar dalam logistik B2B
Biaya demurrage menjadi tantangan besar dalam logistik B2B karena menimbulkan pengeluaran tambahan yang tidak terduga akibat keterlambatan pengembalian kontainer atau kendaraan. Hal ini mengganggu arus kas, menurunkan efisiensi rantai pasok, dan mencerminkan adanya hambatan operasional seperti proses bongkar muat yang lambat atau masalah dokumentasi. Dalam skala bisnis, akumulasi biaya ini dapat berdampak signifikan pada profitabilitas dan reputasi perusahaan.
Contoh Nyata Statistik kerugian perusahaan akibat biaya demurrage
Berikut adalah beberapa statistik nyata yang menggambarkan kerugian akibat biaya demurrage yang dialami oleh berbagai perusahaan dan negara:
- Perusahaan Pupuk (pelabuhan curah kering): Pada tahun 2017, terjadi 118 insiden demurrage dengan total biaya US$ 965.803 (±Rp15 miliar) per tahun.
- Bulog – impor beras Indonesia: Kasus demurrage di pelabuhan menyebabkan kerugian hingga Rp 350 miliar.
- Pertamina – impor minyak mentah: Klaim demurrage mencapai total US$ 258.972 (gabungan USD 102.375 + USD 156.597) atas keterlambatan muat di pelabuhan luar negeri.
Dari data di atas terlihat bahwa demurrage bisa bernilai ratusan juta hingga miliaran Rupiah atau puluhan ribu dolar AS, tergantung pada volume dan durasi keterlambatan. Ini menegaskan bahwa demurrage merupakan tantangan finansial serius dalam logistik B2B.
Apa Pemicu Biaya Demurrage dalam Operasi Bisnis?
Demurrage sering kali terjadi bukan semata karena keterlambatan fisik pengangkutan, tetapi akibat kurangnya koordinasi dan kendala administratif dalam proses logistik. Berikut beberapa faktor umum yang menjadi penyebab utama munculnya biaya demurrage dalam operasi bisnis B2B:
Keterlambatan Dokumen atau Pembayaran Bea Cukai
Dokumen yang tidak lengkap atau terlambat diserahkan—seperti invoice, packing list, atau surat jalan—serta keterlambatan dalam pelunasan bea masuk dan pajak, dapat menahan barang di pelabuhan lebih lama dari waktu yang ditentukan.
Ketidaksiapan Gudang Penerima
Gudang yang belum siap menampung barang (karena penuh, kekurangan tenaga bongkar, atau belum menerima instruksi kerja) menyebabkan kontainer tidak bisa segera dibongkar, sehingga memperpanjang waktu sewa kontainer dan menimbulkan biaya demurrage.
Kurangnya Integrasi antara Sistem ERP dan Freight Management
Tanpa sistem yang terintegrasi, informasi penting seperti jadwal kedatangan barang, status bea cukai, dan ketersediaan gudang tidak dapat diakses secara real-time, sehingga koordinasi antar bagian menjadi lambat dan rawan terjadi keterlambatan.
Solusi TransTRACK yang dikaitkan dengan integrasi antara sistem logistik, warehouse, dan pelacakan real-time dapat membantu mencegah demurrage dengan meningkatkan visibilitas dan respons operasional.
Dampak Biaya Demurrage terhadap Pengiriman
Biaya demurrage tidak hanya menjadi beban finansial, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas operasional, terutama dalam pengiriman barang skala besar maupun kecil. Berikut dampak utamanya dalam konteks pengiriman B2B:
- Tambahan Biaya Logistik
Demurrage menambah total biaya logistik secara signifikan, terutama jika terjadi berulang. Ini dapat mengganggu perencanaan anggaran dan menurunkan efisiensi pengiriman. - Potensi Kerugian Operasional untuk UKM atau Eksportir Baru
Bagi pelaku usaha kecil atau eksportir pemula, demurrage bisa menggerus margin keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian. Keterbatasan pengalaman dan sistem manajemen yang belum matang membuat mereka lebih rentan terkena biaya ini.
Contoh Perhitungan Biaya Demurrage
Untuk memahami dampaknya secara konkret, berikut adalah contoh perhitungan sederhana biaya demurrage dalam logistik B2B:
Kondisi Kasus:
- Kontainer 20 feet tiba di pelabuhan
- Masa bebas demurrage (free time): 5 hari
- Barang baru diambil pada hari ke-9 (terlambat 4 hari)
- Tarif demurrage: USD 75/hari
Perhitungan:
4 hari keterlambatan × USD 75/hari = USD 300
Jika dalam satu pengiriman terdapat 10 kontainer dengan keterlambatan yang sama, maka total biaya demurrage menjadi:
10 kontainer × USD 300 = USD 3.000
Dalam skala besar, akumulasi biaya ini dapat mencapai puluhan ribu dolar atau ratusan juta rupiah—menjadi beban besar bagi perusahaan, terutama jika terjadi berulang.
Kemitraan dan Teknologi sebagai Solusi
Mengurangi risiko biaya demurrage memerlukan pendekatan strategis melalui pemilihan mitra yang tepat serta pemanfaatan teknologi berbasis data. Berikut beberapa solusi yang dapat diterapkan:
1. Memilih Mitra Logistik dengan KPI Transparan
Memiliki mitra logistik yang menetapkan dan melaporkan Key Performance Indicator (KPI) secara terbuka memungkinkan perusahaan untuk memantau performa, termasuk ketepatan waktu pengiriman dan efisiensi proses bongkar muat.
Solusi dari TransTRACK:
TransTRACK menyediakan dashboard KPI berbasis data real-time yang mencatat performa mitra logistik—dari waktu kedatangan, proses clearance, hingga kecepatan penyerahan barang. Hal ini memudahkan evaluasi dan pengambilan keputusan berbasis performa nyata.
2. Real-Time Container Tracking dan Smart Alert
Pelacakan kontainer secara real-time dan sistem peringatan otomatis memungkinkan perusahaan mengantisipasi keterlambatan serta melakukan koordinasi lebih cepat dengan pelabuhan atau gudang.
Solusi dari TransTRACK:
Dengan modul Real-Time Container Tracking dan fitur Smart Alert, TransTRACK memberi notifikasi otomatis saat masa free time mendekati habis atau terjadi potensi delay, sehingga tim operasional bisa langsung bertindak.
3. Software Prediksi Biaya & Peringatan Free Time
Perusahaan dapat menggunakan software yang mampu memprediksi biaya logistik, termasuk estimasi demurrage, serta memberikan peringatan terkait batas waktu penahanan kontainer.
Solusi dari TransTRACK:
TransTRACK membantu pengguna menganalisis potensi biaya tambahan sebelum terjadi agar pengguna dapat mengatur prioritas pengambilan barang lebih efisien.

Dengan mengintegrasikan teknologi dan kemitraan strategis melalui platform seperti TransTRACK, perusahaan B2B dapat mengurangi risiko demurrage secara signifikan sekaligus meningkatkan efisiensi logistik secara keseluruhan.
Biaya demurrage adalah tantangan nyata yang bisa menggerus keuntungan dan menghambat kelancaran operasi logistik bisnis Anda. Namun, dengan pendekatan yang tepat melalui kemitraan transparan dan teknologi canggih, risiko tersebut dapat diminimalkan secara efektif. TransTRACK hadir sebagai solusi lengkap untuk memantau pengiriman secara real-time, memberikan peringatan dini, dan mengelola biaya secara prediktif sehingga Anda bisa menghindari demurrage yang merugikan. Mulailah optimalkan proses logistik Anda sekarang juga dengan TransTRACK dan raih efisiensi serta penghematan biaya yang maksimal!
Postingan Terbaru
Topik :