TransTRACK Dorong Transformasi Digital Logistik Halal Lewat Halal Logistic Platform (HLP) di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF 2025)

Jakarta, 17 Oktober 2025 – TransTRACK, perusahaan teknologi (tech enabler) yang berfokus pada digitalisasi operasional armada kendaraan melalui solusi fleet operation optimizer dan supply chain integrator berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi digital logistik halal di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025.

Founder & CEO TransTRACK, Anggia Meisesari, menegaskan komitmen tersebut melalui inisiatif Halal Logistics Platform (HLP) — solusi digital berbasis IoT, AI, dan blockchain yang dirancang untuk menjaga integritas halal di setiap tahap rantai pasok, mulai dari transportasi, penyimpanan, hingga distribusi produk halal.

Anggia menyebut tahun 2024 sebagai momentum penting bagi kebangkitan industri logistik halal di Indonesia. TransTRACK, menurutnya, mendukung penuh kebijakan pemerintah mengenai kewajiban sertifikasi halal yang terbukti berhasil mendorong peningkatan signifikan jumlah perusahaan logistik tersertifikasi — kini telah mencapai lebih dari 1.039 perusahaan.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2022 hanya terdapat satu perusahaan logistik yang tersertifikasi halal di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat menjadi 48 perusahaan pada 2023 dan melonjak pesat pada 2024. Hal ini menandakan bahwa pasar dan regulator kini menuntut sistem ketertelusuran halal yang transparan, real-time, dan terintegrasi secara digital.

“Kami melihat pergeseran besar dalam cara industri memaknai halal sejak diberlakukannya kewajiban sertifikasi pada Oktober 2024. Jika sebelumnya halal dianggap sebagai nilai tambah, kini telah menjadi business requirement—bagian dari sistem operasional yang wajib diverifikasi secara menyeluruh, bukan sekadar logo di kemasan,” jelas Anggia.

Melihat perkembangan tersebut, Anggia menilai peluang besar bagi TransTRACK untuk mendukung kebijakan pemerintah melalui penerapan HLP di Indonesia. Sistem ini memungkinkan verifikasi digital menyeluruh, dilengkapi audit trail halal, sistem alert otomatis saat terjadi pelanggaran protokol, serta dashboard kepatuhan yang memantau seluruh aktivitas distribusi produk halal.

Penerapan sistem HLP telah lebih dulu dilakukan di Malaysia, melalui kemitraan strategis dengan PIJ Halal Ventures dalam mendukung Malaysia Halal Industry Master Plan 2030. “Kami bangga dipercaya sebagai technology integrator dalam pengembangan HLP untuk sistem halal di negara bagian Johor — mencakup manufaktur, transportasi, hingga integrasi dengan sistem pelabuhan dan bea cukai,” ungkap Anggia.

Walaupun di Indonesia penerapannya belum dilakukan secara penuh, proyek di Malaysia menjadi model dan laboratorium pembelajaran bagi TransTRACK. Anggia optimistis bahwa pengalaman ini memberi peluang untuk menguji sistem secara real-time, termasuk integrasi antar lembaga, verifikasi digital, hingga mekanisme tanggap insiden di lapangan.

“Bagi kami, HLP bukan sekadar produk teknologi, tetapi sebuah sistem kepercayaan digital. Di masa depan, kepercayaan inilah yang akan membedakan antara produk halal biasa dan halal yang benar-benar dapat dibuktikan melalui data dan transparansi. Kami yakin pengalaman ini menjadi pondasi kuat bagi digitalisasi rantai pasok halal nasional,” tutup Anggia.TransTRACK memiliki visi besar untuk tidak hanya menjadi platform digital halal, tetapi juga standar baru integrator halal digital di tingkat regional, yang dapat diterapkan di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta mitra dagang Indonesia. Ke depannya, bukan hanya produk halalnya yang menjadi kebanggaan, melainkan juga sistem digital halal Indonesia yang dapat diekspor dan dijadikan benchmark global.