TransTRACK dan PPNS Berkolaborasi dalam Riset Otomasi untuk Pengembangan Teknologi Maritim

TransTRACK dan PPNS

Surabaya, 17 Maret 2025 – TransTRACK dan PPNS atau Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menjalin kolaborasi riset otomasi dengan TransTRACK dalam upaya mendorong inovasi pengembangan teknologi maritim. Diskusi yang berlangsung di PPNS ini membahas peluang kerja sama di bidang otomasi serta sektor terkait lainnya guna mendukung kemajuan industri pelayaran dan transportasi maritim di Indonesia.

Ledi Hari Setiawan, Chief Operating Officer TransTRACK, menjelaskan bahwa TransTRACK merupakan perusahaan fleet telematics yang telah dikembangkan di berbagai industri, termasuk pertambangan, perkebunan, dan maritim. “Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 13.000 pulau, di mana sekitar 70% wilayahnya berupa lautan. Hal ini menunjukkan pentingnya sarana transportasi yang andal. Teknologi yang mumpuni sangat dibutuhkan bagi para pengguna jasa dan operator untuk memastikan efisiensi serta keselamatan operasional. Kehadiran TransTRACK bertujuan untuk mendukung kebutuhan ini,” ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, TransTRACK menawarkan berbagai fitur canggih yang dapat diterapkan di sektor maritim. Hybrid GPS memungkinkan pelacakan armada yang akurat dan real-time, sementara Flow Sensor membantu memantau aliran bahan bakar dan konsumsi energi. Marine Monitoring System yang dikembangkan oleh TransTRACK mencakup berbagai fungsi penting, seperti RPM Monitoring, Fuel Monitoring, Travel Sheet Reporting, Data General Reporting, Parameter Monitoring, dan Fuel Measurement Management. 

Fitur Fuel Measurement Management memiliki spesifikasi unggulan, di antaranya digital reading yang memudahkan pengguna dalam membaca data, lebih banyak variabel pengukuran seperti volume flow dan temperature, serta kemampuan membaca total flow dengan sistem Coriolis. Selain itu, teknologi ini dirancang untuk memastikan kelancaran operasional dengan sistem no flow stop – no stuck, tanpa titik kebocoran, akurasi tinggi, serta perawatan yang terbatas sesuai dengan kebijakan perusahaan. Perangkat ini juga memiliki umur pemakaian yang panjang, mudah dipasang, serta mudah digunakan.

Selain fitur perangkat lunak, TransTRACK juga menggunakan berbagai perangkat keras untuk mendukung performa sistemnya. Hybrid GPS digunakan untuk pelacakan real-time, Flow Meter berfungsi sebagai alat pengukuran aliran bahan bakar, Fuel Stick digunakan untuk memantau level bahan bakar, Wind Sensor berperan dalam memantau kondisi angin, dan RPM Sensor berguna dalam mengukur kecepatan putaran mesin. Kombinasi teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam operasional transportasi maritim.

Sementara itu, Dr. Mohamad Hakam, S.T., M.T., selaku Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PPNS, menyampaikan bahwa kerja sama antara PPNS dan TransTRACK bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam bidang teknologi pelayaran maupun sektor lainnya. “Kami melihat potensi besar dalam kerja sama ini, terutama dalam pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi serta daya saing industri maritim di Indonesia,” jelasnya.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi pengembangan lebih lanjut dalam penerapan teknologi otomasi di sektor maritim, sehingga dapat memberikan manfaat yang luas bagi industri dan dunia akademik. Ke depan, PPNS dan TransTRACK akan terus menjajaki peluang kerja sama lain yang dapat mendukung kemajuan teknologi transportasi dan pelayaran di Indonesia.

Topik :

beritamanajemen armadamaritim

Rekomendasi Artikel