TransTRACK dan APTRINDO Bahas Tantangan dan Masa Depan Angkutan Truk di Indonesia
Diposting pada April 30, 2025 oleh Nur Wachda Mihmidati

Jakarta, 30 April 2025 – TransTRACK bekerja sama dengan DPC APTRINDO Surabaya sukses menggelar webinar bertajuk “Tantangan & Inovasi Angkutan Truk: Saatnya Bergerak Maju!” yang mengundang ratusan peserta dari berbagai latar belakang industri logistik, mulai dari pengusaha transportasi, manajer operasional, komunitas sopir, hingga pemerhati sektor transportasi darat. Acara ini menjadi wadah strategis untuk membahas berbagai tantangan aktual yang dihadapi pelaku angkutan truk serta mengeksplorasi solusi berbasis teknologi untuk menjawab kebutuhan industri yang terus berkembang.
Dalam sesi utama, I Wayan Sumadita, Ketua DPC APTRINDO Surabaya, menggarisbawahi peran penting APTRINDO sebagai asosiasi yang kini telah hadir di 23 provinsi di seluruh Indonesia. APTRINDO menaungi beragam jenis armada dan pelaku usaha truk, tidak terbatas pada perusahaan besar saja, namun juga mencakup pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki peran vital dalam menjaga kelangsungan distribusi di tingkat lokal. Di wilayah Surabaya sendiri, mayoritas anggota berasal dari kalangan UMKM dengan jumlah armada yang kini telah mencapai lebih dari 2.000 unit, dan terus bertambah setiap bulannya.
Lebih lanjut, Wayan menjelaskan bagaimana truk merupakan tulang punggung distribusi logistik nasional. Keberadaan angkutan truk memungkinkan fleksibilitas rute, menjangkau wilayah terpencil, dan menjadi bagian penting dalam sistem transportasi multimoda. Tanpa truk, pemenuhan kebutuhan masyarakat dan kelancaran rantai pasok nasional akan sangat terganggu. Truk juga menjadi kontributor ekonomi yang besar melalui pembayaran pajak, khususnya untuk kendaraan atas nama pribadi, serta kemampuannya merespons lonjakan permintaan secara cepat dan dinamis. Dalam konteks ini, truk tidak hanya berfungsi sebagai sarana pengangkut barang, tetapi juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Meski demikian, industri angkutan truk di Indonesia masih dibayangi oleh beragam tantangan di lapangan. Biaya operasional yang tinggi menjadi beban utama, terutama akibat harga bahan bakar minyak (BBM) yang fluktuatif, mahalnya suku cadang, dan tingginya ongkos perawatan kendaraan. Selain itu, pelaku usaha juga dihadapkan pada pajak kendaraan dan retribusi yang memberatkan, infrastruktur jalan yang belum merata dan sering rusak, serta minimnya fasilitas pendukung seperti tempat parkir yang aman dan memadai. Isu keamanan di jalan, risiko pencurian, dan rendahnya literasi digital di kalangan pelaku usaha kecil juga turut memperumit kondisi.
Salah satu isu besar yang juga dibahas adalah kebijakan Over Dimension and Over Loading (ODOL). APTRINDO menerima banyak keluhan dari anggotanya terkait implementasi kebijakan ini. Meskipun mendukung keselamatan berkendara, pelaku usaha berharap adanya pendekatan transisi dan pendampingan yang lebih adil. Kebijakan pembatasan jam operasional truk selama periode arus mudik juga mendapat sorotan. Pembatasan tersebut terbukti menimbulkan kemacetan parah di berbagai titik, menaikkan harga barang, dan menyulitkan proses distribusi karena permintaan pasar justru meningkat saat itu. Di sisi lain, kebijakan Zero Overload yang diterapkan pemerintah turut menekan margin usaha karena berimbas pada naiknya biaya logistik.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, APTRINDO menekankan pentingnya efisiensi operasional dan perbaikan internal di kalangan pelaku usaha. Salah satu persoalan yang umum terjadi adalah tidak adanya sistem pelaporan perawatan kendaraan yang efektif—sering kali sopir langsung pulang tanpa memberikan laporan kondisi kendaraan kepada mekanik. Selain itu, kebutuhan akan pelatihan berkala bagi sopir, peningkatan pengetahuan asuransi kendaraan, dan literasi digital menjadi aspek penting untuk mendorong industri angkutan truk agar lebih profesional dan kompetitif.
Webinar ini juga menekankan pentingnya transformasi digital di sektor logistik angkutan darat. Teknologi dianggap sebagai solusi strategis untuk menurunkan biaya operasional, meningkatkan keamanan, dan memberikan visibilitas penuh terhadap pergerakan armada melalui pelacakan real-time. Dengan memanfaatkan big data, sistem laporan otomatis, dan analitik performa, pelaku usaha dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta mendukung kebijakan pemerintah dalam membangun sistem transportasi nasional yang modern dan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, TransTRACK memperkenalkan solusi digital terintegrasi yang dapat membantu pelaku usaha truk dalam melakukan tracking armada secara real-time, memonitor performa sopir, menjadwalkan perawatan, hingga membuat laporan bisnis secara otomatis. APTRINDO sendiri siap menjembatani anggotanya untuk mengadopsi teknologi seperti ini agar dapat menghadapi tantangan zaman dengan lebih adaptif dan efisien.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang memperlihatkan antusiasme tinggi dari peserta. Beberapa peserta juga berhasil memenangkan doorprize voucher belanja senilai total Rp1,5 juta dan merchandise eksklusif, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka.
Tentang TransTRACK
TransTRACK adalah perusahaan teknologi berbasis data yang menyediakan solusi manajemen armada, pelacakan kendaraan secara real-time, dan sistem pelaporan untuk sektor transportasi dan logistik. Dengan platform terintegrasi, TransTRACK mendukung efisiensi operasional, keamanan, dan pertumbuhan bisnis di era digital.
Tentang APTRINDO
APTRINDO (Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia) adalah organisasi nasional yang menaungi pelaku usaha truk di seluruh Indonesia. APTRINDO berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan anggotanya serta mendorong kemajuan sektor transportasi darat melalui advokasi, pelatihan, dan kolaborasi teknologi.
Postingan Terbaru
Topik :