Tantangan Digital Supply Chain di ASEAN dan Implementasinya di Indonesia
Diposting pada Oktober 8, 2024 oleh Nur Wachda Mihmidati
Pasar digital supply chain di Asia Pasifik tengah mengalami pertumbuhan pesat dengan proyeksi CAGR sebesar 14,6% hingga 2027. Transformasi digital dalam manajemen rantai pasokan semakin menjadi kebutuhan penting bagi perusahaan di berbagai industri. Penggunaan teknologi digital memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara real-time, meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan memperkuat pengambilan keputusan melalui sistem prediktif dan preventif.
Industri seperti food & beverage, yang membutuhkan manajemen rantai pasokan yang taktis dan efisien, telah merasakan manfaat besar dari digitalisasi ini. Dengan rantai pasokan yang lebih interaktif dan terkoordinasi, perusahaan dapat menjamin kualitas produk sekaligus mengoptimalkan seluruh proses operasional. Digital supply chain kini menjadi fondasi untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih responsif dan berdaya saing tinggi di era modern ini.
Tantangan dan Solusi Digital Supply Chain di ASEAN
Transformasi digital di sektor supply chain ASEAN masih menghadapi banyak hambatan, meskipun ada potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Tantangan terbesar untuk membangun supply chain yang future-proof di kawasan ini adalah kurangnya koordinasi antar pemain rantai nilai (43%). Tanpa kolaborasi yang kuat di antara para pemangku kepentingan dalam ekosistem rantai pasok, efisiensi operasional sulit dicapai, terutama dalam menghadapi gangguan dan perubahan pasar yang cepat.
Tantangan kedua adalah pembangunan kapabilitas (29%), di mana banyak perusahaan masih bergantung pada metode tradisional, seperti pengumpulan data manual dan analisis dengan model prediksi yang sederhana. Hal ini menyebabkan inefisiensi, seperti kesalahan perhitungan inventaris, yang dapat berdampak pada keputusan pemesanan produk dan perencanaan permintaan. Perusahaan di ASEAN perlu segera berinvestasi dalam meningkatkan kapabilitas digital agar dapat bersaing di pasar global yang semakin terhubung.
Dukungan publik dan kepemimpinan (14%) juga menjadi faktor penting yang sering diabaikan. Pemerintah perlu lebih aktif mendorong regulasi dan kebijakan yang mendukung digitalisasi supply chain, termasuk digitalisasi proses lintas negara yang saat ini masih banyak dilakukan secara manual. Hal ini akan mengurangi hambatan administratif, seperti keterlambatan pengiriman akibat dokumentasi bea cukai yang hilang atau salah pengisian.
Terakhir, rendahnya investasi dalam infrastruktur (14%) turut menghambat pengembangan supply chain digital. Masih banyak penyedia layanan logistik di ASEAN yang tidak memiliki kemampuan pelacakan waktu nyata, sehingga menyulitkan perencanaan dan pengambilan keputusan yang cepat saat terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pengiriman.
Untuk menciptakan rantai pasok digital yang tangguh di ASEAN, diperlukan kolaborasi erat antara sektor swasta dan publik, peningkatan kapabilitas digital, serta investasi yang lebih besar dalam infrastruktur teknologi. Dengan demikian, ASEAN dapat memperkuat posisinya di pasar global dengan supply chain yang lebih efisien dan responsif terhadap perubahan.
Strategi Implementasi Digital di Indonesia
Berdasarkan report dari ASEAN, dalam upaya mempercepat transformasi digital di seluruh wilayah ASEAN, setiap negara anggota memiliki strategi implementasi yang spesifik sesuai dengan konteks dan kebutuhan nasional. Gambar tersebut menyoroti beberapa strategi utama Indonesia dalam memperkuat kerangka digitalisasi.
- Peningkatan Konektivitas Digital dan Keamanan Data Indonesia berfokus untuk meningkatkan dan memperkuat konektivitas digital di seluruh wilayah. Dengan mengedepankan standarisasi persyaratan data, keamanan data, serta aliran data yang terjamin keamanannya, Indonesia mendorong adopsi teknologi digital yang aman dan dapat dipercaya di berbagai sektor.
- Percepatan Pembangunan Infrastruktur Digital di Daerah Terpencil Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah kesenjangan infrastruktur digital, terutama di wilayah pedesaan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur digital di daerah-daerah tersebut, serta mendorong adopsi digitalisasi khusus untuk memenuhi kebutuhan lokal.
- Penguatan Adopsi Alat Digital di UMKM Pedesaan Indonesia mengakui pentingnya peran UMKM dalam perekonomian, terutama di daerah pedesaan. Oleh karena itu, strategi nasional mencakup fasilitasi dan penguatan adopsi alat dan teknologi digital di operasional UMKM pedesaan. Langkah ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis-bisnis lokal, sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
- Peningkatan Kesadaran dan Promosi Transformasi Kultural Selain adopsi teknologi, transformasi digital di Indonesia juga membutuhkan perubahan budaya dan struktural. Upaya ini termasuk meningkatkan kesadaran mengenai alat digital di kalangan UMKM, terutama di daerah pedesaan, serta mendorong perubahan struktur organisasi yang lebih adaptif terhadap teknologi digital.
Secara keseluruhan, strategi implementasi digital Indonesia didorong oleh empat pilar utama: tata kelola data (data governance), logistik, pengembangan ekonomi, dan budaya digital. Pilar-pilar ini memainkan peran penting dalam menciptakan ekosistem digital yang tangguh dan inklusif, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di seluruh negeri.
Sebagai penutup, transformasi digital supply chain di area pedesaan adalah langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing industri. Dengan solusi digital yang tepat, perusahaan dapat memastikan koordinasi yang lebih baik, penghematan biaya, serta pengelolaan inventaris dan logistik yang lebih akurat.
TransTRACK hadir untuk membantu Anda mengoptimalkan supply chain, khususnya di area pedesaan yang seringkali memiliki tantangan infrastruktur. Dengan teknologi fleet management dan logistic integrator, TransTRACK memudahkan pelacakan, pengelolaan, dan distribusi produk dengan lebih cepat dan aman. Tingkatkan efisiensi operasional Anda sekarang, dan jadikan TransTRACK mitra digitalisasi supply chain Anda!
Topik :