Diagnostic Trouble Code: Cara Kerjanya + Cara Mengidentifikasinya

Posted on

Diagnostic Trouble Code

Diagnostic Trouble Code Saat sistem diagnostik yang terpasang pada kendaraan mendeteksi adanya kerusakan, maka akan dihasilkan suatu kode diagnosa yang sesuai, umumnya memberikan pemberitahuan kepada pengemudi melalui lampu peringatan atau penunjuk lain pada panel instrumen kendaraan. 

Kode diagnosa ini sering kali disebut sebagai Diagnostic Trouble Code (DTC). Kode DTC ini berguna untuk membantu Kamu memahami apa yang perlu diperbaiki agar kendaraan tetap beroperasi dengan baik dan aman. Dalam artikel kali ini, kami akan menguraikan konsep Kode Masalah Diagnostik (DTC) beserta metode interpretasinya. 

Apa yang Dimaksud dengan DTC Diagnosis?

DTC merupakan singkatan dari Kode Masalah Diagnostik. Kode DTC merujuk pada serangkaian kode masalah diagnostik yang digunakan oleh sistem diagnostik terpasang pada kendaraan (OBD) untuk memberitahukan Kamu ketika kendaraan mengalami gangguan fungsi. Setiap kode memiliki interpretasi DTC yang berbeda-beda dan mencerminkan masalah spesifik yang terjadi pada kendaraan Kamu. 

Apabila sistem OBD pada kendaraan mendeteksi kegagalan, kode DTC tertentu akan dihasilkan dan mengirimkan peringatan melalui lampu peringatan pada panel instrumen kendaraan. Pada kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi telematika, peringatan tersebut dapat diteruskan langsung ke armada. Sistem dapat dikonfigurasi untuk mengirimkan peringatan secara langsung ke bagian pemeliharaan.

Kode tersebut diciptakan oleh Asosiasi Insinyur Otomotif (SAE) dengan tujuan membantu kendaraan memenuhi regulasi emisi. Saat ini, SAE dikenal sebagai SAE International, dan merupakan sebuah badan profesional yang mengembangkan standar bagi para insinyur di bidang otomotif.

Daftar Kode Masalah Diagnostik Standar

Kendaraan masa kini dilengkapi dengan komputer internal yang tidak hanya mengawasi kinerja keseluruhan mobil, truk, atau SUV, melainkan juga memberikan notifikasi tentang permasalahan dengan menciptakan kode gangguan. Tentu saja, apabila komputer kendaraan Kamu menghasilkan kode tersebut, Kamu tentunya perlu memahami arti dari kode gangguan tersebut.

Sebelum memahami arti dari setiap kode dan cara mengatasinya, Kamu perlu memahami dua konsep penting.

  • Sistem diagnostik yang ditanamkan pada komputer kendaraan merupakan perangkat terpadu yang mengawasi berbagai sistem penting pada kendaraan Kamu. OBD dapat memberikan peringatan terhadap potensi masalah pada mesin kendaraan, airbag, rem anti terkunci (ABS), serta komponen lainnya. Sejak tahun 1996, kendaraan telah dibekali dengan sistem diagnostik OBD-II. Apabila kendaraan Kamu dilengkapi dengan sistem ini, maka diperlukan alat pemindai diagnostik OBD-II untuk berinteraksi dengan sistem OBD-nya.
  • DTC adalah rangkaian kode yang dibentuk oleh OBD kendaraan Kamu untuk memberi tahu Kamu bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dengan membaca kombinasi lima huruf dan angka, DTC (Diagnostic Trouble Code) memungkinkan Kamu masuk ke dalam sistem yang sedang mengalami gangguan. Sebagai contoh, jika OBD pada kendaraan Kamu mendeteksi adanya kebocoran pada sistem emisi evaporatif, Kamu mungkin akan menemukan kode P0442. Pada umumnya, kendaraan saat ini memiliki ratusan kemungkinan kode DTC yang bisa dihasilkan oleh mobil.

Jenis Kode DTC

Angka-angka atau kode ini diciptakan oleh sistem diagnostik kendaraan yang terintegrasi (OBD). Setiap digit dalam Kode Kesalahan Diagnostik (DTC) yang terdiri dari 5 angka mewakili suatu masalah khusus. Terdapat dua jenis kode pokok yang berlaku:

Kategori 1: Kode Kritis

Ini merupakan Kode DTC yang bersifat kritis dan dapat mengakibatkan kerusakan yang cepat dan serius pada kendaraan.

Kode DTC seperti indikator suhu mesin yang meninggi dan penurunan level cairan pendingin dapat menandakan bahwa kerusakan pada mesin mungkin akan terjadi dalam waktu dekat. Dengan bantuan sistem diagnostik real-time pada kendaraan, manajer armada dan teknisi dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan. 

Mereka bisa mengevaluasi tingkat keparahan situasi, memberikan rekomendasi tindakan yang sesuai, serta mencari lokasi bengkel terdekat untuk mengatasi masalah sebelum hal tersebut bertransformasi menjadi situasi yang menghabiskan biaya tinggi dan kritis.

Kategori 2: Kode non-Kritis

Walaupun kode DTC ini tidak memerlukan penyelesaian segera, namun tetap memerlukan perhatian yang tepat. Ini melibatkan termasuk DTC terkait mesin yang berkaitan dengan emisi dan tidak berdampak pada polusi yang berlebihan.

Kode yang bersifat non-kritis meliputi kode yang mengaktifkan Lampu Indikator Kerusakan (MIL), juga dikenal sebagai Lampu Periksa Mesin. Jenis kode ini juga mencatat kegagalan beku dalam dua periode mengemudi yang berurutan setelah dua siklus perjalanan.

Cara Kerja Kode DTC

Setiap kali terjadi masalah pada mobil Kamu atau adanya kesalahan yang terdeteksi, sistem OBD pada kendaraan Kamu akan menghasilkan Kode Masalah Diagnostik (DTC).

Setelah terdeteksi, sistem OBD akan memberi peringatan kepada Kamu melalui penampilan kode DTC, yang biasanya ditandai oleh penyalakan Lampu Indikator Kerusakan (Lampu Periksa Mesin).

Kode DTC memungkinkan perangkat luar, seperti pemindai diagnostik yang terpasang di dalam mobil (pembaca kode), untuk berkomunikasi dengan sistem OBD pada mobil Kamu.

Pada awalnya, terdapat beberapa jenis antarmuka diagnostik yang terpasang pada mobil, yang bervariasi tergantung pada produsen kendaraan.

Kode-kode ini berperan dalam memastikan bahwa mobil memenuhi regulasi emisi dan berkontribusi pada perlindungan lingkungan.

Cara Menganalisa Kode Diagnostic Trouble Code

Jangan biarkan kode OBD dan variasi-variasinya membuat cemas. Yang perlu Kamu lakukan hanyalah memahami susunan kode Kode Masalah Diagnostik (DTC).

Susunan ini relatif sederhana, dengan lima karakter pada setiap kode DTC. Mari kita telaah struktur kode OBD karakter demi karakter:

Karakter Pertama Kode DTC 

Karakter pertama DTC menunjukkan sistem yang terdampak:

  • Kode B: Tubuh
  • Kode C: Sasis (suspensi, pengereman, kemudi, dsb.)
  • Kode P: Powertrain (sistem bahan bakar, mesin, drivetrain, transmisi, dsb.)
  • Kode U: Komputer onboard dan integrasi fungsi oleh OBD.

Karakter Kedua Kode DTC 

Karakter kedua menunjukkan apakah itu kode SAE generik internasional atau kode khusus pabrikan.

  • 0: Biasanya karakter kedua adalah 0. Semua kendaraan yang mengikuti standar OBD-II internasional memiliki 0 pada karakter kedua. 
  • 1-9: Jika karakter kedua adalah angka 1-9, sebaiknya hubungi pabrikan kendaraan untuk informasi lebih lanjut.

Karakter Ketiga Kode DTC 

Jika karakter kedua dari kode adalah 0, maka karakter ketiga menunjukkan subsistem yang terlibat.

  • 0-2: Isu terkait meteran bahan bakar dan udara 
  • 3: Kendala terkait pengapian 
  • 4: Kontrol emisi tambahan 
  • 5: Persoalan kontrol kecepatan kendaraan dan sistem idle 
  • 6: Permasalahan terkait komputer 7-8: Kesulitan pada transmisi

Kesimpulan 

Diagnostic trouble code memiliki peranan sentral dalam membuka cakrawala terhadap potensi permasalahan. Memahami esensi dari Kode Masalah Diagnostik memberi kekuatan kepada pemilik kendaraan dan teknisi untuk mengatasi kendala dengan efisiensi. Dengan mengartikan kode DTC secara akurat, Anda mampu memastikan kendaraan tetap berada dalam kondisi optimal dan menghindari perbaikan yang lebih kompleks dan berbiaya tinggi di waktu mendatang.

Pemeliharaan kendaraan jadi lebih mudah dengan Vehicle Maintenance System dari TransTrack. Dengan mekanik handal siap memberikan layanan terbaik untuk kendaraan Anda, sistem penjadwalan yang terintegrasi memastikan perawatan tepat waktu, sementara fitur prediksi biaya pemeliharaan membantu Anda merencanakan anggaran. Tidak hanya itu, inventaris lengkap akan suku cadang dan peralatan siap sedia untuk menjamin kelancaran operasional. Kendalikan pemeliharaan kendaraan Anda secara efisien dengan sistem terbaik kami!

Topic

keamanan kendaraan