Percepat Proses Operasi Pelabuhan dengan Port Management System!
Diposting pada November 1, 2024 oleh Nur Wachda Mihmidati
Pasar Smart Port diperkirakan akan mencapai nilai USD 5,7 miliar pada tahun 2027, tumbuh dari USD 1,9 miliar pada 2022 dengan CAGR 24,3%. Pertumbuhan ini didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi jejak karbon, serta dukungan pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur port management system. Studi kasus di Pontianak, Ghana, dan Walvis Bay menunjukkan bagaimana pelabuhan-pelabuhan ini beradaptasi dengan teknologi baru untuk meningkatkan manajemen logistik, mengatasi tantangan operasional, dan menarik investasi. Transformasi menuju smart port menjadi kunci untuk mendukung keberlanjutan dan daya saing di tingkat global. Simak studi kasusnya!
Optimalisasi Kapasitas Pelabuhan Pontianak dengan Port Management System untuk Mengatasi Lonjakan Kontainer
Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat mengalami peningkatan throughput terminal kontainer sebesar 15% antara tahun 2010 dan 2011, mencapai volume 172.892 TEU. Sementara itu, kapasitas pelabuhan yang dihitung menggunakan formula standar menunjukkan bahwa kapasitas tahunan saat ini adalah 131.455 TEU, sehingga volume kontainer pada tahun 2011 sudah melebihi kapasitas terminal sebesar 41.437 TEU. Studi ini juga menunjukkan bahwa, dengan area yang tersedia, pelabuhan seharusnya mampu menampung hingga 260.000 TEU tanpa perluasan area tambahan, memberikan potensi untuk mengoptimalkan kapasitas yang ada sebelum melakukan investasi besar.
Dari sisi efisiensi operasional, terdapat beberapa temuan penting. Misalnya, rata-rata waktu kerja kapal per kunjungan adalah 72 jam, namun waktu efektifnya hanya 43 jam, atau sekitar 60% dari total waktu. Jika waktu efektif bisa ditingkatkan menjadi 72 jam, throughput dermaga bisa bertambah sebanyak 115.261 TEU per tahun, meningkatkan kapasitas dari 586 TEU/m² menjadi 911 TEU/m². Selain itu, waktu yang hilang karena keterlambatan dan istirahat pekerja mencapai dua jam per shift, atau sekitar 168 jam per bulan, yang jika dikurangi dapat menambah penanganan 18-24 kapal per tahun. Optimalisasi ini, bersama dengan perbaikan kinerja crane dari 16 siklus menjadi 25 siklus, menunjukkan bahwa pelabuhan dapat meningkatkan kapasitasnya secara signifikan tanpa perlu investasi besar dalam infrastruktur atau teknologi baru.
Optimalisasi Ketersediaan Peralatan dengan Port Management System untuk Meningkatkan Efisiensi Operasional di Pelabuhan Walvis Bay
Sebuah studi menyoroti pentingnya ketersediaan peralatan dalam meningkatkan efisiensi operasional di Terminal Bulk dan Break Bulk di Pelabuhan Walvis Bay, di mana sekitar 40% dari total kapal yang datang adalah kapal bulk dan break bulk. Dengan waktu penyelesaian 24-48 jam untuk kapal bulk dan 18-20 jam untuk break bulk, ketergantungan pada peralatan yang andal sangat penting agar operasional berjalan lancar. Tantangan utama yang dihadapi adalah peralatan yang menua serta peningkatan bisnis yang menuntut operasional lebih efisien. Misalnya, keterbatasan crane dermaga dan truk forklift yang sudah melebihi masa pakainya sering mengakibatkan penundaan, terutama ketika peralatan seperti grab dan spreader gagal berfungsi. Selain itu, kurangnya ketrampilan operator dan tenaga kerja yang tidak terlatih juga menghambat kecepatan dan kualitas layanan di terminal ini.
Untuk mengatasi masalah ini, studi merekomendasikan penambahan peralatan, seperti crane pelabuhan mobile khusus untuk Terminal Bulk, dan penerapan sistem manajemen terminal yang dapat menyediakan data tonase secara real-time. Sistem ini diharapkan membantu dalam pengawasan kinerja peralatan, sehingga permasalahan dapat diatasi sebelum berdampak negatif pada operasional. Studi juga merekomendasikan strategi perawatan yang terencana dengan audit tahunan serta pelatihan keterampilan bagi staf operasional. Selain itu, karena bahasa menjadi hambatan, penggunaan buku panduan operator dalam bahasa lokal disarankan untuk meningkatkan pemahaman. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan efisiensi dan kapasitas terminal dapat ditingkatkan secara signifikan tanpa penambahan investasi yang besar.
Peran Strategis Pelabuhan Takoradi dalam Industri Minyak dan Gas di Ghana
Pelabuhan Takoradi memiliki peran penting dalam industri minyak dan gas Ghana, menangani sekitar 70% ekspor nasional dan 18% impor, yang secara signifikan mencakup bahan kimia penting untuk sektor minyak dan pertambangan. Pelabuhan ini telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memenuhi kebutuhan industri dengan menyewakan lahan kepada perusahaan minyak swasta dan menyediakan satu dermaga khusus untuk operasi minyak, memastikan waktu putar kapal yang minimal. Selain itu, Pelabuhan Takoradi juga berfungsi sebagai titik transit penting untuk peralatan yang diperlukan untuk produksi di rig lepas pantai, serta menyediakan gudang untuk pemeliharaan dan penyimpanan. Posisi strategis ini menunjukkan pentingnya pelabuhan dalam efisiensi operasional sektor minyak dan gas, yang vital bagi perekonomian nasional.
Namun, meskipun memiliki signifikansi strategis, pelabuhan ini menghadapi berbagai tantangan yang menghambat efektivitasnya dalam memenuhi harapan klien minyak dan gas. Data survei menunjukkan adanya masalah yang terus-menerus, seperti keterlambatan dalam pembaruan akses keamanan, informasi kedatangan kapal pasokan yang tidak akurat, dan kurangnya peralatan yang sesuai, termasuk crane pelabuhan bergerak. Selain itu, kesulitan operasional seperti rendahnya ketersediaan air bersih, kondisi jalan internal yang buruk, dan pencahayaan yang tidak memadai telah diidentifikasi sebagai hambatan kritis. Masalah-masalah ini secara kolektif berkontribusi pada persepsi di kalangan pemangku kepentingan industri bahwa Pelabuhan Takoradi tertinggal dalam penyampaian layanan. Untuk mengatasi kesenjangan ini, rekomendasi perbaikan telah diusulkan, menekankan pelatihan staf, sistem komunikasi yang lebih baik, dan potensi pengalihan layanan ke pihak swasta untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.
Solusi TransTRACK Port Transport System: Inovasi dalam Manajemen Transportasi Pelabuhan
TransTRACK Port Transport System merupakan solusi inovatif yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan melalui pemanfaatan teknologi canggih. Salah satu fitur utama dari sistem ini adalah kemampuan pelacakan real-time, yang memungkinkan pengguna untuk memantau posisi dan status kendaraan serta kontainer secara langsung. Dengan fitur ini, para pengelola pelabuhan dapat mengoptimalkan alur transportasi, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam operasi pelabuhan, seperti operator crane, pengemudi truk, dan pihak logistik.
Selain itu, TransTRACK juga dilengkapi dengan sistem manajemen data yang terintegrasi, yang memungkinkan analisis mendalam mengenai pola transportasi dan penggunaan sumber daya. Fitur ini memberikan wawasan berharga yang dapat digunakan untuk merencanakan dan mengimplementasikan strategi peningkatan efisiensi, termasuk perencanaan rute yang optimal dan penjadwalan ulang berdasarkan permintaan yang dinamis. Selain itu, sistem ini mendukung komunikasi yang lebih baik antara pengguna dengan menyediakan platform berbasis aplikasi yang memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk saling berbagi informasi dan mempercepat pengambilan keputusan. Dengan adanya fitur-fitur ini, TransTRACK Port Transport System tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon dengan mengoptimalkan penggunaan kendaraan dan mengurangi kemacetan di area pelabuhan.
Dengan fitur pelacakan real-time dan manajemen data terintegrasi dari TransTRACK, Anda dapat memantau dan mengelola semua aspek transportasi pelabuhan secara efisien. Bergabunglah dengan kami untuk mengurangi waktu tunggu, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan kolaborasi antar tim.
Hubungi kami sekarang untuk demo gratis dan lihat bagaimana TransTRACK dapat merevolusi operasi pelabuhan Anda!
Topik :