Supply Chain Financing, Bagaimana Cara Memilih yang Terbaik?

Supply-Chain-Financing

Supply Chain Financing, juga dikenal sebagai pembiayaan pemasok atau pemfaktoran balik, adalah solusi pembiayaan di mana pemasok dapat menerima pembayaran lebih awal atas tagihan mereka. SCF mengurangi risiko gangguan rantai pasokan dan memungkinkan pembeli dan pemasok untuk mengoptimalkan modal kerja mereka.

Tidak seperti teknik pembiayaan piutang lainnya seperti anjak piutang, Supply Chain Financing diatur oleh pembeli, bukan oleh pemasok. Perbedaan utama lainnya ialah, pemasok dapat mengakses SCF dengan biaya pendanaan berdasarkan peringkat kredit pembeli, bukan milik mereka sendiri. Akibatnya, pemasok biasanya dapat menerima SCF dengan biaya lebih rendah dibandingkan dengan metode pembiayaan lainnya.

Istilah Supply Chain Financing juga kadang-kadang digunakan secara umum untuk menggambarkan solusi pembiayaan pemasok yang lebih luas, termasuk solusi seperti diskon dinamis, di mana pembeli mendanai program dengan memungkinkan pemasok mengakses pembayaran awal pada faktur dengan imbalan diskon pembayaran awal. Namun, istilah ini lebih sering digunakan sebagai sinonim untuk pemfaktoran terbalik.

[display-post-read-also]

Cara Kerja Supply Chain Financing?

Nantinya, pembeli akan mengadakan perjanjian dengan penyedia Supply Chain Financing dan kemudian akan mengundang pemasoknya untuk bergabung dalam program tersebut. Beberapa program SCF didanai oleh satu bank, lembaga keuangan, atau penyedia pembiayaan alternatif, sementara program lain dijalankan secara multi-pendana oleh spesialis teknologi melalui platform khusus.

Sementara pembeli secara tradisional berfokus pada memasukkan 20 atau 50 pemasok terbesar mereka, solusi berbasis teknologi kini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan SCF kepada ratusan, ribuan, atau bahkan puluhan ribu pemasok di seluruh rantai pasokan global. Hal ini dimungkinkan dengan menyediakan platform yang mudah digunakan dan proses onboarding pemasok yang disederhanakan yang membuatnya mudah untuk melakukan onboarding pemasok dalam jumlah besar dengan cepat dan dengan sedikit usaha.

Setelah program Supply Chain Financing aktif dan berjalan, pemasok dapat meminta pembayaran lebih awal untuk tagihan mereka. Dari sana, proses SCF berjalan, yang biasanya terlihat seperti ini:

Proses Supply Chain Financing

  1. Pembeli membeli barang atau jasa dari pemasok
  2. Pemasok menerbitkan tagihannya kepada pembeli, dengan pembayaran jatuh tempo dalam beberapa hari tertentu (misalnya, 30 hari, 60 hari, atau 90 hari)
  3. Pembeli menyetujui faktur untuk pembayaran
  4. Pemasok meminta pembayaran lebih awal pada faktur
  5. Pemberi dana mengirimkan pembayaran ke pemasok, dengan sedikit potongan biaya
  6. Pembeli membayar pemberi dana pada tanggal jatuh tempo faktur

Dalam hal perlakuan akuntansi, pembeli yang menerapkan program SCF perlu memastikan bahwa SCF diklasifikasikan sebagai pengaturan neraca, bukan utang bank.

Bank yang Bisa Melakukan Supply Chain Financing

Bank Indonesia merupakan bank sentral Republik Indonesia yang bertanggung jawab untuk mengelola moneter dan memastikan stabilitas sistem keuangan. Bank Indonesia tidak langsung melakukan Supply Chain Financing (SCF), tetapi beberapa bank swasta di Indonesia mungkin melakukan SCF. Supply Chain Financing adalah suatu proses dimana bank atau lembaga keuangan lainnya memberikan pinjaman kepada perusahaan untuk membiayai suplai produk atau bahan baku. Ini membantu perusahaan untuk mengatasi masalah likuiditas dan memperluas kapasitas untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Berikut adalah daftar beberapa lembaga keuangan di Indonesia yang melakukan SCF:

  1. Bank Mandiri
  2. Bank Central Asia (BCA)
  3. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
  4. Bank Negara Indonesia (BNI)
  5. Bank CIMB Niaga
  6. Bank Danamon
  7. Bank Permata
  8. Bank Syariah Mandiri
  9. OCBC NISP
  10. Standard Chartered Bank

Catatan: Daftar ini mungkin tidak mencakup semua lembaga keuangan yang melakukan SCF di Indonesia dan kebijakan dan produk mungkin berubah dari waktu ke waktu. Sebaiknya hubungi bank atau lembaga keuangan untuk informasi terbaru tentang produk dan kebijakan SCF.

Keuntungan Menggunakan Supply Chain Financing

Beberapa keuntungan bagi perusahaan yang menggunakan SCF jika dilihat dari dua sisi:

Dari Segi Pemasok

Berikut adalah beberapa keuntungan bagi pemasok yang menggunakan SCF:

  1. Meningkatkan likuiditas: SCF membantu pemasok untuk memperoleh dana untuk membiayai produksi dan pengiriman barang, sehingga memperbaiki likuiditas dan memastikan pemasok memiliki cukup dana untuk memenuhi permintaan.
  2. Mengurangi risiko kredit: SCF memindahkan risiko kredit dari pemasok ke bank atau lembaga keuangan, membantu pemasok untuk mengurangi risiko kredit dan memastikan mereka tidak kehilangan uang jika pelanggan gagal membayar faktur.
  3. Meningkatkan kemampuan untuk memenuhi permintaan pelanggan: SCF membantu pemasok untuk memenuhi permintaan pelanggan secara efisien dan cepat, memperkuat hubungan dengan pelanggan dan membantu membangun reputasi yang baik.
  4. Memperluas skala produksi: SCF membantu pemasok untuk memperluas skala produksi dan memenuhi permintaan pasar, membantu memperkuat posisi mereka di pasar dan memperkuat pendapatan.
  5. Mengurangi biaya: SCF membantu pemasok untuk mengurangi biaya, karena mereka dapat membiayai produksi dan pengiriman barang dengan pinjaman yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan dana sendiri.

Supply Chain Financing dapat membantu pemasok untuk memperbaiki likuiditas, mengurangi risiko kredit, dan memperkuat posisi mereka di pasar. Ini juga membantu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan membantu memperkuat reputasi mereka.

Dari Segi Pembeli

Berikut adalah beberapa keuntungan bagi pembeli yang menggunakan SCF:

  1. Memperluas jangkauan pasokan: SCF membantu pembeli untuk memperluas jangkauan pasokan mereka dan memperoleh produk dan bahan baku dari pemasok yang lebih jauh.
  2. Meningkatkan fleksibilitas pembayaran: SCF memungkinkan pembeli untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran, memperluas waktu untuk memperoleh dana dan memperkuat likuiditas.
  3. Menjaga hubungan baik dengan pemasok: SCF membantu pembeli untuk memenuhi kewajiban pembayaran mereka dengan tepat waktu, membantu membangun hubungan yang baik dengan pemasok dan memperkuat reputasi mereka.
  4. Menjaga ketersediaan produk: SCF membantu pembeli untuk memastikan ketersediaan produk dan bahan baku yang dibutuhkan, memperkuat operasi bisnis dan memastikan kontinuitas pasokan.
  5. Mengurangi biaya: SCF membantu pembeli untuk mengurangi biaya, karena mereka dapat memperpanjang jangka waktu pembayaran dan membiayai pembelian dengan pinjaman yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan dana sendiri.

Supply Chain Financing membantu pembeli untuk memperluas jangkauan pasokan, memperpanjang jangka waktu pembayaran, membangun hubungan yang baik dengan pemasok, memastikan ketersediaan produk dan memperkuat likuiditas mereka.

Apa Itu Diskonto Supply Chain Financing?

Diskonto Supply Chain Financing adalah sebuah layanan keuangan yang membantu perusahaan mengatasi kendala likuiditas dengan membiayai pembelian mereka dari pemasok. Dalam Diskonto Supply Chain Financing, perusahaan menjual faktur mereka (atau surat tagihan) kepada bank atau lembaga keuangan lain dengan diskonto atau potongan harga. Bank atau lembaga keuangan tersebut membayar pemasok dan menagih pembayaran dari perusahaan pembeli pada saat jatuh tempo faktur.

Dengan Diskonto Supply Chain Financing, perusahaan pembeli dapat memperoleh dana tunai segera, memperluas waktu pembayaran ke pemasok dan memperkuat likuiditas mereka. Ini membantu perusahaan untuk membiayai pembelian produk atau bahan baku yang dibutuhkan untuk operasi bisnis mereka tanpa harus menggunakan dana internal atau memperpanjang utang ke bank. Diskonto Supply Chain Financing juga membantu perusahaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran mereka tepat waktu, membangun hubungan baik dengan pemasok dan memperkuat reputasi mereka.

Cara Memilih Supply Chain Financing?

Inilah beberapa tips untuk memilih Supply Chain Financing yang tepat untuk perusahaan Anda:

  1. Identifikasi kebutuhan: Tentukan apa yang Anda butuhkan dari SCF, seperti dana tunai segera, perpanjangan jangka waktu pembayaran, atau memperkuat likuiditas.
  2. Bandingkan opsi: Bandingkan berbagai opsi SCF yang tersedia, seperti diskonto faktur, pinjaman atau fasilitas kredit. Perbandingan harus memperhitungkan biaya, jangka waktu, dan kondisi lain yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
  3. Evaluasi reputasi: Pastikan untuk memilih lembaga keuangan atau bank yang memiliki reputasi baik dan memenuhi standar regulasi yang berlaku.
  4. Bicarakan dengan pemasok: Diskusikan rencana SCF dengan pemasok Anda untuk memastikan bahwa mereka mendukung dan memahami rencana Anda.
  5. Baca dengan seksama dokumen: Pastikan untuk membaca dan memahami seluruh dokumen dan syarat yang berlaku sebelum memutuskan untuk menggunakan SCF.
  6. Bicarakan dengan profesional: Konsultasikan dengan profesional keuangan atau pakar bisnis untuk memastikan bahwa pilihan Anda sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda dan memenuhi regulasi yang berlaku.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini dan berkonsultasi dengan profesional, Anda dapat memilih Supply Chain Financing yang tepat untuk membantu memperkuat operasi bisnis Anda.

Nah, TransTRACK juga menawarkan pada kalian solusi untuk mendukung supply chain yang optimal dengan menggunakan Fleet Management Systems. Optimalkan penggunaan armada kalian dengan melakukan penjadwalan, tracking secara real time, dan peningkatan utilitas serta keamanan secara digital dengan FMS dari TransTRACK!

Topik :

rantai pasoksupply chain financing

Rekomendasi Artikel