Fungsi Manajemen Persediaan, Metode, dan Faktor-faktornya!

Posted on

Manajemen-Persediaan

Manajemen persediaan merujuk pada proses perencanaan, pengendalian, dan pengelolaan stok barang atau bahan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan utama manajemen persediaan adalah memastikan ketersediaan barang atau bahan yang diperlukan dalam jumlah yang tepat, saat tepat, dan lokasi yang tepat, sehingga kegiatan operasional dapat berjalan lancar.

Dengan mengelola persediaan dengan baik, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meminimalkan biaya penyimpanan yang tidak perlu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi permintaan tepat waktu. Simak artikel TransTRACK ini untuk lebih lanjutnya!

Fungsi Manajemen Persediaan

Anda telah menyebutkan beberapa fungsi manajemen persediaan yang penting. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing fungsi tersebut:

Mengantisipasi kekurangan persediaan

Salah satu fungsi utama manajemen persediaan adalah mengantisipasi dan mencegah kekurangan persediaan. Dengan melakukan peramalan permintaan dengan akurat, perusahaan dapat mengidentifikasi kapan persediaan barang atau bahan akan menipis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan proaktif seperti melakukan pemesanan ulang atau meningkatkan produksi agar persediaan tetap mencukupi. Dengan demikian, kekurangan persediaan yang dapat menghambat proses operasional dan kepuasan pelanggan dapat dihindari.

Mengantisipasi pesanan persediaan ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan

Terkadang, pesanan persediaan yang diterima oleh perusahaan tidak sesuai dengan kebutuhan aktual. Hal ini dapat terjadi karena kesalahan komunikasi, perubahan permintaan pelanggan, atau perubahan dalam kebijakan perusahaan. Manajemen persediaan bertanggung jawab untuk memverifikasi pesanan yang diterima dan memastikan kesesuaian dengan kebutuhan sebenarnya. Dengan melakukan verifikasi dan pengujian persediaan, perusahaan dapat menghindari menerima barang yang tidak diperlukan dan mengurangi pemborosan.

Berjaga-jaga jika persediaan yang dibutuhkan ternyata tidak ada di pasaran

Dalam beberapa kasus, barang atau bahan yang diperlukan oleh perusahaan mungkin tidak tersedia di pasaran atau mengalami kelangkaan sementara. Dalam fungsi ini, manajemen persediaan bertugas untuk mengantisipasi dan merencanakan langkah-langkah jika terjadi ketidaktersediaan atau kelangkaan persediaan. Misalnya, mereka dapat mencari sumber alternatif atau melakukan negosiasi dengan pemasok untuk memastikan kelancaran pasokan.

Menjamin lancarnya proses produksi

Persediaan yang memadai merupakan faktor penting untuk menjaga kelancaran proses produksi. Manajemen persediaan bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan baku, suku cadang, dan komponen lain yang diperlukan untuk produksi. Dengan mengelola persediaan dengan efisien, perusahaan dapat menghindari kekurangan bahan yang dapat menghentikan atau menghambat produksi. Dalam hal ini, manajemen persediaan berperan dalam memastikan bahwa produksi berjalan lancar, meminimalkan downtime, dan memenuhi target produksi yang ditetapkan.

Dengan memenuhi fungsi-fungsi ini, manajemen persediaan membantu perusahaan menjaga tingkat persediaan yang tepat, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu, dan menjaga kelancaran operasional perusahaan secara keseluruhan.

Metode Manajemen Persediaan

Berikut adalah penjelasan tentang beberapa metode manajemen persediaan yang umum digunakan:

Metode EOQ (Economic Order Quantity)

Metode EOQ digunakan untuk menentukan jumlah optimal pesanan yang harus dilakukan pada setiap periode pemesanan. Metode ini mempertimbangkan biaya pesanan dan biaya penyimpanan untuk menemukan titik di mana total biaya pesanan dan penyimpanan adalah yang terendah. Dengan menggunakan metode EOQ, perusahaan dapat mengoptimalkan ukuran pesanan mereka dan menghindari biaya yang tidak perlu.

Metode MRP (Material Requirement Planning)

Metode MRP digunakan untuk merencanakan kebutuhan material yang dibutuhkan dalam proses produksi. Metode ini melibatkan penggunaan informasi tentang rencana produksi, waktu pengiriman, dan persediaan yang tersedia untuk menghasilkan jadwal pesanan dan pengadaan bahan yang tepat. Metode MRP membantu perusahaan menghindari kekurangan bahan dan memastikan ketersediaan yang tepat waktu.

Metode JIT (Just In Time)

Metode JIT adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan persediaan yang tidak perlu dengan mengatur aliran material sehingga barang atau bahan tiba di tempat produksi tepat pada waktunya. Dengan metode JIT, persediaan dijaga serendah mungkin sambil memastikan keandalan pasokan. Hal ini membantu mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Metode Analisis ABC

Metode analisis ABC digunakan untuk mengelompokkan item persediaan berdasarkan nilai relatifnya. Item persediaan dikelompokkan menjadi tiga kategori: A (nilai tinggi dan frekuensi rendah), B (nilai menengah dan frekuensi sedang), dan C (nilai rendah dan frekuensi tinggi). Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat memberikan prioritas yang tepat dalam pengelolaan persediaan. Item dengan nilai tinggi (kategori A) akan diperhatikan lebih ketat, sementara item dengan nilai rendah (kategori C) dapat dikelola dengan lebih sederhana.

Metode Periodic Review

Metode Periodic Review melibatkan peninjauan dan penilaian persediaan dalam interval waktu tertentu. Pada setiap titik peninjauan, stok persediaan diperiksa dan pesanan ditempatkan untuk mengembalikan stok ke tingkat yang diinginkan. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola persediaan secara batch dan mengurangi biaya pengendalian persediaan.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pemilihan metode yang sesuai tergantung pada karakteristik perusahaan, jenis persediaan yang dikelola, dan tujuan yang ingin dicapai.

Faktor yang mempengaruhi persediaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan dapat meliputi:

Keuangan

Faktor keuangan sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membeli dan menjaga persediaan. Ketersediaan dana dan arus kas yang memadai memungkinkan perusahaan untuk melakukan pembelian persediaan dalam jumlah yang cukup dan mempertahankan stok yang memadai.

Pemasok

Kualitas dan kinerja pemasok dapat mempengaruhi persediaan perusahaan. Keterlambatan pengiriman atau kualitas yang buruk dari pemasok dapat menyebabkan kekurangan persediaan atau perluasan persediaan yang tidak diinginkan. Hubungan yang baik dengan pemasok, termasuk pemilihan pemasok yang andal dan negosiasi kontrak yang baik, dapat membantu memastikan pasokan yang lancar.

Lead Time

Lead time merujuk pada waktu yang diperlukan dari saat pemesanan hingga barang atau bahan tiba di perusahaan. Lead time yang panjang dapat mempengaruhi tingkat persediaan yang diperlukan. Semakin lama lead time, semakin besar persediaan yang perlu dipertahankan untuk memenuhi permintaan selama periode tersebut.

Jenis Produk

Jenis produk juga mempengaruhi tingkat persediaan yang diperlukan. Produk yang memiliki permintaan yang tinggi atau fluktuatif mungkin memerlukan persediaan yang lebih besar untuk memenuhi permintaan pelanggan. Selain itu, karakteristik fisik produk seperti ukuran, berat, dan kerapuhan juga dapat mempengaruhi metode penyimpanan dan manajemen persediaan.

Manajemen

Efektivitas manajemen persediaan dan kebijakan yang diterapkan juga dapat mempengaruhi tingkat persediaan. Kemampuan dalam melakukan peramalan permintaan yang akurat, mengoptimalkan ukuran pesanan, memantau persediaan dengan tepat, dan mengelola risiko persediaan akan berdampak pada tingkat persediaan yang tepat dan efisiensi operasional.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal seperti perubahan tren pasar, fluktuasi ekonomi, kebijakan peraturan, atau bencana alam dapat berdampak signifikan pada persediaan perusahaan. Perubahan dalam permintaan pelanggan, perubahan harga bahan baku, atau terganggunya jalur pasokan dapat mempengaruhi kebutuhan persediaan dan memerlukan penyesuaian dalam manajemen persediaan.

Faktor-faktor ini harus dipertimbangkan dan dikelola dengan baik dalam manajemen persediaan agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efisien, mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu, dan mengoptimalkan kinerja operasional.

Dalam mengelola persediaan, penting bagi perusahaan untuk memanfaatkan solusi teknologi yang dapat membantu mengoptimalkan proses manajemen persediaan mereka. Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah Logistic Service Integrator yang ditawarkan oleh TransTRACK.

Dengan menggunakan Logistic Service Integrator dari TransTRACK, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengoptimalkan manajemen persediaan mereka. Dengan memanfaatkan data real-time, integrasi dengan pemasok, dan pengoptimalan rute pengiriman, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya logistik, dan memastikan persediaan yang tepat waktu dan memadai. Manfaatkan solusi ini dan tingkatkan efisiensi manajemen persediaan perusahaan Anda hari ini juga!

Topic

logistik rantai pasok