TransTRACK, Howen, dan KNKT Dorong Keselamatan serta Efisiensi Armada Tambang lewat Integrasi Teknologi
Diposting pada September 23, 2025 oleh Nur Wachda Mihmidati

Jakarta, 23 September 2025 – TransTRACK menggandeng Howen dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Empowering Mining Operation Efficiency through Fleet Technology Integration”. Forum ini menjadi ruang strategis untuk membahas inovasi dan strategi terbaru dalam operasional pertambangan, khususnya pemanfaatan teknologi terintegrasi guna meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan produktivitas.

Aris Pujud Kurniawan, Co-Founder & CTO TransTRACK, menekankan pentingnya penerapan teknologi berbasis IoT, AI, dan analitik data di sektor pertambangan. “Keselamatan dan efisiensi saling berkaitan erat. Teknologi fleet management yang terintegrasi memungkinkan perusahaan tambang menekan risiko, mengoptimalkan produktivitas, dan menjaga keberlanjutan operasi,” ujarnya.
Dari sisi regulator, Ahmad Wildan, Senior Investigator KNKT, menyoroti keselamatan transportasi jalan di industri tambang sebagai upaya mitigasi risiko. “Keselamatan berarti terhindar dari kecelakaan. Untuk itu, hazard harus dipahami dan dikendalikan agar risikonya menurun. Banyak insiden berawal dari pengemudi yang tidak kompeten, kelelahan, atau abai disiplin. Teknologi berperan penting dalam pengendalian hazard tersebut,” jelasnya.
Menghadirkan pandangan global, Judy Zhu, Vice President of Sales Howen, menegaskan bahwa integrasi teknologi menjadi fondasi masa depan pertambangan. “Penggabungan sensor pintar, telematika, dan video telematika berbasis AI—termasuk perangkat keras dan platform—mempercepat transformasi digital, meningkatkan efisiensi biaya, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif,” paparnya.
Dukungan nyata juga datang dari pelaku industri. PT Bukit Asam Tbk, pelanggan setia TransTRACK di sektor pertambangan, membagikan pengalaman penerapan teknologi MDVR. Taupan Ariansyah Putra, Department Head of Mine Operation Control & Support PT Bukit Asam Tbk, mengungkapkan, “Kelelahan pengemudi masih menjadi penyebab utama insiden tambang. Data internal mencatat penurunan signifikan: 48% insiden pada 2023 (6 kasus), 36% pada 2024 (5 kasus), dan 21% pada 2025 (3 kasus) setelah penerapan teknologi monitoring TransTRACK.”
Taupan menambahkan bahwa tantangan seperti overspeed di hauling road, perilaku operator yang tak sesuai SOP, dan keterbatasan pengawasan lapangan kini dapat diatasi dengan solusi MDVR TransTRACK. Fitur seperti alarm kecepatan, pemantauan video dan komunikasi dua arah real-time, pelacakan GPS, hingga rekaman video sebagai bukti insiden membantu pengawasan secara menyeluruh. “Pemasangan MDVR di setiap unit merupakan investasi untuk continuous improvement dan evaluasi K3. Dengan dukungan AI, pengawasan lapangan bisa dilakukan real-time, mendukung target Zero Accident Bukit Asam,” tegasnya.
Melalui FGD ini, TransTRACK, Howen, dan KNKT menegaskan komitmen bersama menciptakan ekosistem pertambangan yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Kolaborasi antara teknologi, regulator, dan industri diharapkan menjadi model untuk mendorong transformasi keselamatan dan produktivitas pertambangan Indonesia.
Postingan Terbaru
TransTRACK Pamerkan Solusi Armada Cerdas di Mining Indonesia 2025
September 17, 2025Topik :
Rekomendasi Artikel
